Obat yang Pantang Diberikan kepada Anak, Efeknya Bisa Lebih Buruk
Anak-anak pada umumnya lebih mudah terserang alergi atau muncul reaksi setelah minum obat, ketimbang orang dewasa.
Editor: Willem Jonata
Bukan Atas Namanya
Hindari memberikan obat dari resep dokter yang diberikan pada orang lain dan bukan atas nama si kecil.
Yang juga berbahaya adalah memberikan obat dengan anggapan gejala penyakitnya sama dengan penyakit yang tengah diderita anak.
Penyembuhan bisa menjadi tidak efektif bahkan membahayakan, jadi berikan obat khusus yang
ditujukan hanya untuknya dengan kondisi yang khusus pula.
Sudah Kadaluarsa
Buang semua jenis obat dari resep dokter atau atau yang dijual bebas begitu batas waktunya habis. Setelah masa berlakunya habis, obat tidak akan bekerja efektif bahkan bisa menjadi berbahaya.
Jangan membuang obat-obatan di toilet karena dapat membuat air terkontaminasi sehingga berpengaruh pada air minum.
Jangan lupa, sebelum membuang obat, tutup rapat-rapat botol atau kemasannya.
Mengandung Acetaminophen
Banyak obat yang dijual bebas untuk penyakitt demam atau batuk yang mengandung acetaminophen.
Jadi, berhati-hatilah dan teliti keterangan di kemasan sebelum membeli. Jika ragu, hubungi dokter atau apoteker.
Tablet Kunyah
Untuk anak berusia di bawah 3 tahun, tablet yang dikunyah sering membuatnya tersedak, obat tertelan, dan membuat tenggorokannya tersumbat.
Jika memberi tablet kunyah, sebaiknya haluskan/gerus terlebih dahulu, lalu taruh di sendok. Bisa juga dicampur dengan makanan seperti yoghurt atau pisang namun harus yakin benar,
anak dapat memakan seisi sendok tersebut agar dosis obat yang diberikan cukup alias tak bersisa sehingga obat bisa bekerja efektif melawan penyakit. (Dionisia Mayang Rintani/Nova.id)