Masa Depan Bangsa Ditangan 33 Juta Anak Indonesia? Faktor Ini Jadi Penentunya!
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2017 pada Riset Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan jika Indonesia memiliki
TRIBUNNEWS.COM – Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2017 pada Riset Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan jika Indonesia memiliki komposisi penduduk muda, didominasi oleh 33 juta anak usia dini/balita.
Jumlah yang besar ini tentu saja jadi bonus demografi yang jika dimanfaatkan secara baik bisa menjadi penentu masa depan bangsa. Bonus demografi merupakan suatu keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif yang akan dialami oleh Indonesia pada rentang waktu 2025-2030. Untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut, sangat penting untuk memberikan dukungan optimal sejak dini.
Melihat kenyataan tersebut, tentu ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kita dpat mengoptimalkan anak-anak ini agar bisa menjadi ‘generasi maju’ yang memajukan bangsa. Satu diantaranya adalah memperhatikan asupan gizi anak.
''Asupan gizi untuk anak harus diperhatikan, terutama saat mereka dalam kandungan hingga remaja,'' kata Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Eni Gustina dilansir dari situs depkes.go.id.
Asupan gizi sangatlah penting, apalagi pemenuhan gizi terbukti ampuh mempengaruhi pertumbuhan otak anak dan tumbuh kembang optimal.
Begitu pentingnya gizi anak ini pun membuatnya menjadi salah satu fokus banyak pihak. Pada pemerintah misalnya, beragam program dan hadirnya Posyandu serta Puskesmas di seluruh Indonesia, pemerintah terus memberikan edukasi betapa pentingnya pemenuhan gizi anak.
Selain itu, banyak juga komunitas yang mengkampanyekan pola makan sehat dan pemenuhan gizi seimbang lewat edukasi kepada ibu.
Peran pemenuhan gizi bagi anak ini pun tak hanya berada ditangan pemerintah dan komunitas saja.
Lewat hari Gizi Nasional 2019, kita sebagai masyarakat bisa turut membantu agar 33 juta calon ‘generasi maju’ tersebut nantinya bisa membangun bangsa Indonesia, contohnya menerapkan pola makan sehat di rumah, seperti memenuhi asupan gizi seimbangan antara karbohidrat, protein, sayuran, dan susu yang harus dikonsumsi anak setiap harinya.
Diharapkan lewat upaya gotong royong antara kita sebagai masyarakat, komunitas, dan pemerintah bisa bekerja bahu membahu untuk memastikan setiap anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal berbekal pemenuhan nutrisi lengkap dan stimulasi yang tepat. Dengan demikian, niscaya tidak perlu waktu lama untuk menyaksikan lebih dari 33 juta anak Indonesia tumbuh menjadi 'generasi maju' yang berperan besar memajukan bangsa.