10 Jenis Fobia paling Banyak Dialami, Mana yang Kamu Alami?
Tahukah kamu bahwa terdapat 10 jenis fobia yang paling banyak dialami, fobia mana yang kamu alami?
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Pravitri Retno W
Fobia khusus ini bisa sangat umum.
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa sebanyak 36 persen dari semua individu yang mencari pengobatan untuk fobia tertentu memiliki ketakutan yang parah terhadap anjing.
Fobia ini bukan hanya pemahaman normal tentang gigi taring yang tidak dikenal; itu adalah ketakutan yang tidak rasional dan berlebihan yang dapat berdampak serius pada kehidupan dan fungsi seseorang.
Misalnya, seseorang dengan fobia ini mungkin merasa tidak dapat berjalan di jalan tertentu karena mereka tahu bahwa ada anjing yang tinggal di lingkungan itu.
Penghindaran ini dapat memengaruhi kemampuan individu untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dan menyulitkannya untuk bekerja, sekolah, atau acara lain di luar rumah.
Baca: 6 Zodiak yang Selalu Berpikir Positif dalam Segala Situasi, Kamu Termasuk?
6. Astraphobia
Astraphobia adalah ketakutan terhadap guntur dan kilat.
Orang-orang dengan fobia ini mengalami perasaan takut yang luar biasa ketika mereka menghadapi fenomena terkait cuaca semacam itu.
Gejala astraphobia sering mirip dengan fobia lain dan termasuk gemetar, denyut jantung yang cepat, dan peningkatan respirasi.
Selama badai petir atau kilat, orang-orang dengan gangguan ini mungkin berusaha keras untuk berlindung atau bersembunyi dari peristiwa cuaca.
Seperti bersembunyi di tempat tidur di bawah selimut atau bahkan merunduk di dalam lemari atau kamar mandi.
Orang dengan fobia ini juga cenderung mengembangkan keasyikan yang berlebihan dengan cuaca.
Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu setiap hari untuk melacak cuaca lokal dan nasional untuk mengetahui kapan jenis badai mungkin terjadi.
Dalam beberapa kasus, fobia ini bahkan dapat menyebabkan agoraphobia.
Yaitu ketakutan menghadapi kilat atau guntur sehingga mereka tidak dapat meninggalkan rumah mereka.
Baca: Kepribadian Member BTS Berdasarkan Zodiak, Ini Pasangan paling Cocok untuk RM dan kawan-kawan
Trypanophobia adalah rasa takut akan suntikan, suatu kondisi yang terkadang dapat menyebabkan orang menghindari perawatan medis dan dokter.
Seperti banyak fobia, ketakutan ini sering tidak ditangani karena orang menghindari objek dan situasi yang memicu.
Perkiraan menunjukkan bahwa sebanyak 10 persen orang di AS dipengaruhi oleh jenis fobia ini.
Ketika orang-orang dengan fobia ini memang harus disuntik, mereka mungkin mengalami perasaan ketakutan ekstrem dan denyut jantung yang tinggi yang mengarah ke prosedur.
Beberapa orang bahkan pingsan saat disuntik.
Karena gejala ini dapat sangat menyusahkan, orang-orang dengan fobia ini terkadang menghindari dokter, dokter gigi, dan profesional medis lainnya.
Bahkan ketika mereka memiliki beberapa jenis penyakit fisik atau gigi yang perlu perhatian.
Baca: Tes Kepribadian: Siapa yang Kamu Bantu Pertama Kali pada Situasi Berikut? Ungkap Karaktermu!
8. Fobia Sosial (Social Anxiety Disorder)
Fobia sosial melibatkan rasa takut akan situasi sosial dan bisa sangat melemahkan.
Dalam banyak kasus, fobia ini bisa menjadi sangat parah sehingga orang menghindari peristiwa, tempat, dan orang-orang yang cenderung memicu serangan kecemasan.
Orang dengan fobia ini takut diawasi atau dihina di depan orang lain.
Bahkan biasa, tugas sehari-hari seperti makan makanan bisa membangkitkan kecemasan.
The American Psychiatric Association melaporkan bahwa fobia sosial sering berkembang selama masa pubertas dan dapat berlangsung sepanjang hidup kecuali mereka diperlakukan.
Bentuk fobia sosial yang paling umum adalah takut berbicara di depan umum.
Dalam beberapa kasus, fobia sosial dapat menyebabkan orang menghindari situasi sosial termasuk sekolah dan pekerjaan.
Hal itu dapat berdampak besar pada kesejahteraan dan kemampuan individu untuk berfungsi.
Baca: Manfaat Konsumsi Bawang Putih Mentah Sebelum Sarapan
9. Agoraphobia
Agoraphobia melibatkan rasa takut sendirian dalam situasi atau tempat yang menyulitkan seseorang untuk melarikan diri.
Jenis fobia ini mungkin termasuk ketakutan pada area yang ramai, ruang terbuka, atau situasi yang cenderung memicu serangan panik.
Orang-orang akan mulai menghindari peristiwa pemicu ini, kadang sampai pada titik bahwa mereka berhenti meninggalkan rumah mereka sepenuhnya.
Sekitar sepertiga dari orang-orang dengan gangguan panik mengembangkan agoraphobia.
Agoraphobia biasanya berkembang kadang-kadang antara remaja akhir dan pertengahan 30-an.
The American Psychiatric Association melaporkan bahwa dua pertiga orang dengan agoraphobia adalah wanita.
Gangguan ini sering dimulai sebagai serangan panik spontan dan tak terduga, yang kemudian menyebabkan kecemasan atas kemungkinan terjadinya serangan lain.
Baca: 5 Manfaat Mendekatkan Diri dengan Alam, Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
10. Mysophobia
Mysophobia, atau ketakutan yang berlebihan terhadap kuman dan kotoran, dapat menuntun orang untuk melakukan pembersihan ekstrem, mencuci tangan secara kompulsif, dan bahkan menghindari hal-hal yang dianggap kotor oleh situasi.
Dalam beberapa kasus, fobia ini mungkin terkait dengan gangguan obsesif-kompulsif.
Fobia umum ini juga dapat mengakibatkan orang menghindari kontak fisik dengan orang lain karena takut terkontaminasi, penggunaan desinfektan berlebihan, dan keasyikan berlebihan dengan laporan media tentang wabah penyakit.
Orang dengan fobia ini juga dapat menghindari area di mana kuman lebih mungkin hadir seperti kantor dokter, pesawat terbang, sekolah, dan apotek.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)