Musim Hujan, Nyamuk Demam Berdarah Mengintai, Ubah Perilaku Ini untuk Menghindarinya
Jumlah penderita Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat seiring dengan mulainya musim penghujan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
![Musim Hujan, Nyamuk Demam Berdarah Mengintai, Ubah Perilaku Ini untuk Menghindarinya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/denkesyah-090402-mataram-lakukan-pengasapan_20180903_112107.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jumlah penderita Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat seiring dengan mulainya musim penghujan.
Tidak hanya karena nyamuk, pola hidup manusia yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar juga berpengaruh terhadap penyebaran DBD.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI drg. Oscar Primadi, MPH menyebutkan masyarakat harus mulai mengubah kebiasaan yang menyebabkan nyamuk berkembang biak.
Perilaku tersebut diantaranya membiarkan pakaian bekas pakai tergantung, tidak menguras bak, membiarkan genangan air seperti di botol-botol bekas, kaleng-kaleng bekas, dan plastik-plastik bekas minuman kemasan di sekitar tempat tinggal.
Baca: Cucunya Terserang Demam Berdarah, Jusuf Kalla Tekankan Pentingnya Pencegahan
''Musim penghujan inilah yang kalau kita tidak peduli dengan lingkungan, tidak mau menguras bak mandi, apalagi ban-ban bekas banyak dibiarkan di dekat pemukiman dapat meningkatkan jumlah penyebaran DBD,'' kata Oscar dalam keterangan resmi Kemenkes, Rabu (30/1/2019).
Sementara itu Oscar menyebutkan Kemenkes juga telah melakukan langkah-langkah pencegahan seperti mengirimkan surat edaran kewaspadaan peningkatan kasus DBD kepada semua gubernur maupun mengirimkan logistik seperti insektisida, larvasida ke daerah-daerah.
Selain itu pemerintah juga telah melakukan upaya pencegahan DBD seperti penyelidikan epidemiologi dan penyuluhan, semuanya dilakukan secara komprehensif.
Ada juga kelompok kerja operasional (Pokjanal) dalam mengatasi masalah DBD di daerahnya masing-masing dan rumah sakit yang disiagakan untuk merawat pasien DBD, karena penderita DBD perlu perawatan intensif di rumah sakit.
''Dalam kondisi seperti ini, semua pihak harus peduli, tidak hanya berharap pada pelayanan kesehatan, petugas kesehatan, tapi juga aktivitas Pokjanal DBD di daerah ini harus dikerahkan karena persoalannya adalah lingkungan,'' pungkas Oscar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.