Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bisa Duduk Usai Operasi Pemotongan Lambung, Pola Makan Titi Wati Diatur, Tanpa Gorengan, Ini Menunya

Diet ketat dengan pengawasan tim medis RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya pun harus dijalani Titi Wati.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bisa Duduk Usai Operasi Pemotongan Lambung, Pola Makan Titi Wati Diatur, Tanpa Gorengan, Ini Menunya
tribunkalteng.co/fathurahman
Titi Wati Wanita Tergemuk di Kalteng sudah bisa duduk tiga minggu setelah operasi pengecilan lambung atau operasi Bariatrik 

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Tiga minggu sudah usai Titi Wati (37) penderita obesitas dengan bobot mencapai 220 kilogram asal Palangkaraya, Kalteng, paskaaoperasi pengecilan lambung, kondisinya, semakin membaik.

Titi panggilan akrab Titi Wati saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/2/2019) di Jalan George Obos XXV Kelurahan Menteng Kecamatan Jekanraya Palangkaraya, Kalteng tampak sehat, dan segar.

Dia ditemani anak perempuannya bernama Herlina yang selama ini setia menjaga dan merawat ibunya sejak empat tahun lalu mengalami obesitas.

Kondisi terkini pasien obesitas Titi Wati (37) prapemulangan dari rumah sakit ke rumahnya. Herlina anaknya saat menyuapi Titi Wati.
Kondisi terkini pasien obesitas Titi Wati (37) prapemulangan dari rumah sakit ke rumahnya. Herlina anaknya saat menyuapi Titi Wati. (tribunkalteng.co/fathurahman)

Titi Wati yang sudah tiga minggu dirawat di rumahnya ini, tampak semakin lincah.

Dia tampak ringan membolak-balikan badanya bahkan sudah bisa duduk sekitar 20 menit. Ia bahkan mencoba untuk berdiri meski hanya bisa sekitar lima menit.

Baca: Dulu Makan Gorengan Tak Terkendali, Kini Titi Wati Tak Sanggup Habiskan 2 Sendok Bubur

"Aku belum berani berjalan, karena takut jatuh, karena tubuh belum seimbang, masih kadang melayang, sehingga hanya berani duduk dan berdiri sejenak, itupun bisa dilakukan hanya pagi hari setiap hari untuk dilatih," ujarnya.

Ditemani, anak dan suami, di rumahnya, selama dirawat di rumah makannya diatur.

Berita Rekomendasi

Diet ketat dengan pengawasan tim medis RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya pun harus dijalani Titi Wati.

Titi sangat hobi mengonsumsi gorengan dan es, kini harus melupakan kudapan favoritnya.

Selama di rumah Titi Wati hanya diberikan tahu dan telur .

Menunya kemudian diganti dengan bubur dan buah.

Herlina, anaknya mengatakan, selama tiga minggu ini dia memberikan makan untuk ibunya sesuai dengan yang ditentukan oleh dokter.

Baca: Kabar Terkini Titi Wati si Pemilik Bobot 220 Kg Usai Operasi Pengecilan Lambung, Bisa Duduk Sendiri

Hampir sebulan Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalteng yang memiliki bobot hingga 220 kilogram usai menjalani operasi Bariatrik atau pengecilan lambung. Begini kondisinya sekarang.
Hampir sebulan Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalteng yang memiliki bobot hingga 220 kilogram usai menjalani operasi Bariatrik atau pengecilan lambung. Begini kondisinya sekarang. (kolase/facebook Tribun Kalteng)

Pada minggu pertama hanya diberikan tahu dan telur tiga kali sehari semalam, kemudian dalam dua minggu ini diberikan bubur dan buah semangka, serta pepaya.

"Mamah itu makan hanya tiga kali sehari, itupun sering kenyang sehingga makanan yang diberikan sering tidak dihabiskan, karena setelah operasi pengecilan lambung makanan susah masuknya, perutnya kenyang duluan," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas