Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menteri Kesehatan Kembali Ingatkan Efek Buruk Konsumsi Narkoba

Memasuki bulan Maret 2019, kasus narkoba kembali marak di Indonesia. Tak sedikit nama selebritas yang diciduk polisi karena kasus tersebut.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in Menteri Kesehatan Kembali Ingatkan Efek Buruk Konsumsi Narkoba
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Kesehatan Nila Moelek saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Memasuki bulan Maret 2019, kasus narkoba kembali  marak di Indonesia. Tak sedikit nama selebritas yang diciduk polisi karena kasus tersebut. 

Beberapa di antaranya yang ramai jadi perbincangan adalah kasus narkoba jenis sabu-sabu yang melibatkan politikus Andi Arief, ada juga Zulkifli, vokalis Band Zivilia atau Zul Zivilia, dan teranyar finalis Indonesian Idol Eddo Charles.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek kembali mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba karena dapat menimbukkan efek negatif kepada para penggunanya.

“Jadi saya minta betul, kalau (narkoba) ada yang jual berarti ada orang yang beli, yang beli siapa? yang beli kita. Jadi saya mengimbau kepada masyarakat kita tahu narkoba tidak baik kenapa kita harus pakai, gitu,” tutur Nila Moeloek saat ditemui di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2019).

Baca: Iis Dahlia Ungkapkan Kekhawatirannya tentang Narkoba yang Kini Semakin Marak

Nila menyebutkan efek negatif dari narkoba, di antaranya adalah menimbulkan ketagihan yang membuat penggna narkoba mengorbakan apa pun yang mereka punya untuk membeli narkoba.

Tidak hanya apa yang dipunya pengguna, bahkan ada pengidap yang harus mencuri yang merupakan tindak pidana hanya untuk membeli narkoba.

Berita Rekomendasi

“Narkoba kan sangat ketagihan. Kita berusaha beli walaupun gak punya duit, kita nyolong ini yang gak bener, kekerasan dan sebaiknya menurut saya kita harus katakan itu tidak baik,” papar Nila.

Walaupun kasus narkotika ini masih banyak, Menkes masih mempertimbangkan mengenai penambahan pusat rehabilitasi narkoba.

“Saya rasa hrus kita pertimbangkan dulu deh ya kalau kita rehabilitasi kita nunggu artinya kita ngarep,” pungkas Nila.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas