Belajar Dari Kisah Pilu Bayi Meninggal Usai Makan Nasi, Kapan si Kecil Bisa Diberi Makanan Padat?
Ada sebuah berita yang mengisahkan kematian bayi karena diberi makanan padat. Apakah sebenarnya bayi boleh diberi makanan padat?
Editor: Anita K Wardhani
Ada juga tanda yang bisa dilihat dari perkembangan bayi. Di antaranya yakni kepala bayi sudah tegak (head lag sudah hilang) dan kontrol kepalanya sudah baik.
Selain itu, bayi terlihat sudah menunjukkan ketertarikan pada makanan. Misalnya, saat orangtua makan, bayi melihat dan mulai mengecap-ngecap.
Bila sendok didekatkan ke mulut bayi, ia membuka mulut seperti ingin memakannya.
Nah, tanda-tanda ini umumnya muncul pada bayi di atas empat bulan.
Munurut WHO, bayi disarankan mulai makan padat di usia empat sampai enam bulan.
Jadi, setidaknya bayi yang sudah berusia enam bulan sudah harus mulai makan makanan padat.
Penelitian menyebutkan kebutuhan kalori dan nutrisi bayi cukup didapatkan dari ASI saja sampai usia enam bulan.
Di atas enam bulan, kebutuhannya sudah tidak tercukupi dari ASI saja.
Terlebih, sebagian bayi perilakunya sangat aktif. Itulah mengapa sebelum mencapai usia enam bulan, kebutuhan kalori bayi aktif tidak dapat dipenuhi dari ASI saja.
Hal ini akan tampak pada kurva pertumbuhan bayi (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala) yang peningkatannya tidak baik terhadap laju pertumbuhan bayi normal.
Nah, pada bayi yang seperti ini, makan makanan padat dapat dimulai terlebih dahulu.
Tentunya dengan rekomendasi dokter mengenai kesiapan makan anak.
Mulai dengan Makanan Tunggal, Lanjutkan dengan Menu Empat Bintang
Untuk beralih dari ASI ekseklusif ke makanan pendamping ASI (MPASI) mulai dengan makanan tunggal dahulu.
Makanan tunggal terdiri dari satu jenis makanan, misalnya bubur beras.