Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Banyak mitos dan pemberitaan yang mengatakan kalau penyakit maag dapat menyebabkan kematian mendadak.

Perihal kematian mendadak akibat penyakit maag itu pun dibantah oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero Hepatologi RS Pondok Indah, dr. Hendra Nurjadin.

Penyakit maag jenis terparah pun menurut dr, Hendra tidak langsung mematikan, namun tidak menghindari adanya kematian tapi secara bertahap.

“Separah apapun gak pernah kematian mendadak, kematian bertahap bisa,” ujar dr. Hendra saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat.

Baca: Sendawa Berlebih Saat Perut Kosong Bisa Bahayakan Lambung

Dijelaskan dr. Hendra, saat maag yang terbilang parah muncul biasanya karena tingkat asam lambung sangat tinggi, kemudian terjadi luka yang bisa mengenai pembuluh darah.

Kemudian karena peradangan tersebut akan menyebabkan penderita muntah darah atau berak darah dan sebaiknya langsung periksa ke dokter untuk segera mendapat pengobatan.

“Sebelum mati kehabisan darah orang akan ke dokter duluan. Gak sekaligus ya butuh waktu berjam-jam dan berhari-haru, darah kita di tubuh enam liter di lambung satu liter berdarah pasti udah ke dokter,” ucap dr. Hendra.

Baca: Vanessa Angel Kena Maag, Sempat Jalani Beberapa Kali Rawat Jalan di RS Bhayangkara Surabaya

“Misal darahnya bocor mengenai organ tubuh lainnya, itu memang akan sakit sekali, tapi butuh waktu jam-jam untuk meninggal,” sambung dr, Hendra.

Gejala sakit maag pun bisa ditandai dengan sakit uluh hati, perih, panas, kembung, begah cepat kenyang, mual, muntah, sendawa.

Kemudian sakit yang menjalar ke punggug, sesak nafas pendek, serta rasa ngos-ngosan.

Sakit maag ini bisa ditimbulkan karena pola makan, jenis makanan, obat-obatan, jamu, stres, pola hidup, dan penyakit dasar lainnta seperti diabetes, gagal ginjal, dan batu empedu.