Jarang Mandi dan Malas Ganti Pakaian Sumber Datangnya Jamur Kulit
"Indonesia merupakan negara tropis dengan kelembaban udara yang tinggi. Hal ini membuat jamur mudah cepat berkembang."
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gaya hidup kurang bersih seperti kebiasaan jarang mandi dan malas ganti pakaian merupakan sumber datangnya jamur pada kulit yang jika diabaikan bisa memicu terjadinya infeksi kulit.
"Indonesia merupakan negara tropis dengan kelembaban udara yang tinggi. Hal ini membuat jamur mudah cepat berkembang. Higienitas diri yang buruk, sampai badan yang mengalami obesitas dapat memunculkan infeksi jamur," ungkap Stepfany Mandria.S.SI, Research & Development PT Meccaya Pharmaceutical, perusahaan farmasi di Indonesia yang fokus pada produk-produk dermatologi dan penyakit kulit dalam perbincangan dengan Tribunnews, di Jakarta, Senin (8/4/2019).
Stepfany menambahkan, infeksi jamur pada dasarnya tidak mengenal gender dan kelompok usia. Siapa saja bisa terkena. Tapi dari rentang usianya, yang biasnaya terbanyak kena jamur kulit adalah mereka yang di usia 20-30 tahun dengan perbandingan 1,09 persen penderita pria dan 0,6 persen wanita.
Stepfany menambahkan, area lipatan kulit dan area badan lainnya yang biasanya kurang kena sinar matahari seperti selangkangan, juga mudah kena jamur jika kurang menjaga kebersihan dan higienitas pakaian yang dikenakan.
Karena itu dia menyarankan pakaian yang sudah dikenakan dan kotor oleh keringat dan kotoran lain, agar segera diganti. "Rasa gatal kulit kebanyakan dipicu oleh jamur," ujar Spetfany.
Yulia Anis S. Farm. Apt, Regulatory Officer PT Meccaya Pharmaceutical menambahkan, munculnya jamur pada kulit bisa dicegah jika kita memiliki gaya hidup yang bagus dan menjaga kebersihan.
"Bisa dicegah kalau kita punya lifestyle bagus, tidak males ganti baju yang bersih, badan tidak mengalami obesitas, membiasakan badan bersih dari keringat," ujar Yulia Anis.
"Jika jamur tak segera diatasi akan memicu infeksi pada kulit dan mendatangkan bakteri," Yulia menambahkan.
Salep dan Krim Anti Jamur
Stepfany Tingginya kelembaban udara di negara tropis seperti Indonesia membuat kebutuhan obat-obat yang bisa mengatasi munculnya jamur selalu dibutuhkan masyarakat.
Karenanya, Meccaya Pharmaceutical mengeluarkan varian baru produk krim anti jamur Krim 88 dalam kemasan mini tube. Krim 88 ini merupakan varian baru dari Salep 88 yang sebelumnya sudah hadir di pasar.
Stepfany menjelaskan, produk ini menjadi andalan Meccaya Pharmaceutical untuk mengatasi beragam infeksi jamur seperti rasa gatal, kurap, kudis, dan lain-lain.
"Produk ini dirancang mampu memproteksi kulit untuk kebutuhan beraktivitas di area basah termasuk saat berolahraga, dan sudah tersertifikasi dan tervalidasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ungkap Stepfany.
Zat aktif obat ini memiliki aktivitas anti fungi sampai anti bakteri, selain juga lembut dipakai di kulit dan memiliki sensasi dingin untuk meredakan gatal.