Audrey Dikeroyok, Ini Penjelasan Medis Mengapa Remaja Emosional dan Butuh Peran Orangtua
Tiga pelakunya pengeroyokan Audrey resmi ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (10/4/2019). Mereka siswi SMA di Pontianak, F (17), T (17) dan C (17).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNREWS.COM - Siswi SMP di Pontinak bernama Audrey jadi korban pengeroyokan dan perundungan.
Tiga pelakunya resmi ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (10/4/2019). Mereka siswi SMA di Pontianak, F (17), T (17) dan C (17).
Kapolresta mengatakan dasar penetapan tersangka ini adalah pemeriksaan sejumlah saksi dan hasil rekam medis Rumah Sakit Pro Medika Pontianak.
Kapolresta menjelaskan, penganiayaan dilakukan tersangka secara bergiliran satu per satu di dua tempat.
Baca: Seandainya Berada di Posisi Audrey, Aurel Hermansyah Akui Enggak Akan Sanggup
"Dalam pemeriksaan pelaku, mereka mengakui perbuatannya menganiaya korban," kata Anwar sebagaimana dilansir Tribunnews.com, Kamis (11/4).
Menurutnya, tersangka dikenakan pasal 80 ayat 1 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara tiga tahun enam bulan.
Mengenai kronologi kejadian, pelaku pun membeberkan semua berawal dari saling sindir di instagram.
Mereka juga sempat terjadi aksi kejar sehingga perkelahian terjadi di dua lokasi berbeda yakni di Taman Akcaya dan Jalan Sulawesi.
Baca: Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok Jadi Bahasan Astrid Tiar dan Suaminya
Lebih jauh, kapolresta juga mengungkap adanya diagnosa awal depresi pasca trauma terhadap korban.
Namun, terlepas dari kasus penganiayaan Audrey, mengapa remaja cenderung begitu emosional?
Dilansir dari Psychology Today, ada penjelasan bagus dari ilmu saraf untuk menjawab pertanyaan ini.
Sistem emosional adalah struktur otak limbik, sedangkan sistem logis adalah daerah depan pada sistem frontal.
Sistem limbik berisi area otak yang penting untuk emosi, dorongan, penghargaan dan motivasi.
Sistem frontal berisi bidang-bidang yang penting untuk pengambilan keputusan, kontrol impuls dan penghindaran kecurangan yang diterima secara sosial.