Si Kecil Rewel karena Gusinya Bengkak? Bisa Jadi Sedang Erupsi Gigi, Ini Tips Kurangi Nyeri
Pertumbuhan gigi balita dan anak ditandai dengan gigi yang akan erupsi. Si kecil biasanya rewel karena gusinya bengkak dan suhu badan naik.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Periode pertumbuhan gigi pada anak dibentuk sejak dalam kandungan, kehamilan 5 - 6 minggu.
Gigi sulung mulai erupsi 5 - 6 bulan dan lengkap usia 2,5 - 3 tahun. Gigi campuran usia 6-12 tahun.
Dalam acara Saturday Health yang digelar RS Siloam, Bogor, drg. Setia H, SpKGA menyatakan bahwa pertumbuhan gigi balita dan anak ditandai dengan gigi yang akan erupsi.
Hal ini sering disertai suhu tubuh meningkat, pipi terasa panas dan memerah , rasa tidak nyaman-sakit oral, Hypersalivasi , gusi merah, gatal, bengkak, bercak putih seperti tulang pada gusinya, dan anak sering resah dan rewel.
"Beberapa cara untuk mengurangi nyeri saat erupsi gigi anak yaitu dengan memberikan biskuit bayi, menyediakan mainan karet yang bisa digigit, memberikan pijatan ringan pada gusi bayi, biarkan bayi mengempeng atau dot saat tidur", kata drg Setia H, SpKGA, Sabtu, (13/4/2019).
Baca: Seorang Balita Kehilangan 18 Giginya di Usia 4 Tahun karena Tak Pernah Sikat Gigi
Menurut drg Setia, adapun pada masa lima tahun di awal tahap perkembangan merupakan periode emas (Golden Periode) yang terjadi dalam tahap perkembangan anak.
Pada fase ini terjadi pembentukan memori, perilaku, kebiasaan serta sikap tentang cara merawat gigi dan mulut", imbuh Setia.
Sebab itu, orang tua berperan penting ikut dalam pemeliharan gigi anak, diharapkan mampu membersihkan gigi dan mulut anak sejak dini.
Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat diberikan saat anak telah mampu gerakan berkumur -
pengunaan pasta gigi hanya sebesar biji kacang polong.
Pada fase saat gigi anak belum erupsi, pembersihan mulut anak dapat dilakukan dengan menyikat gusi, lidah menggunakan kasa, atau tisu khusus non alcohol untuk membersihkannya.
Saat gigi anak sudah mulai tumbuh, baiknnya dikenalkan sikat gigi dalam pembersihan gigi dan mulut. Gerakan menyikat gigi pada dasarnya menyikat dari gusi ke gigi.
Pada anak, teknik roling (bulat-bulat) dapat dipakai, hal ini karena motoric halus anak belum sempurna.
Waktu menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Menyikat gigi setelah sarapan dikarenakan, sisa malanan akan menjadi plak pathogen setelah enam jam, hal ini akan membentuk kalkulus yang akan menjadi sumber infeksi.
Makanan berserat, seperti buah dan sayur dapat membantu dalam pembersihan sisa plak dalam mulut.
Mengkonsumsi makanan manis sebaiknya di akhiri dengan minimal berkumur, dan lebih baik dengan sikat gigi.
"Pemeriksaan gigi anak ke dokter gigi sebaiknya dilakukan tiga sampai empat bulan sekali, hal ini dapat membantu pemeliharan kesehatan gigi anak, dan memantau tumbuh kembang gigi dan mulut anak," tandas drg. Setia H, SpKGA. (Wartakota/Dody Hasanuddin)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Inilah Cara Mengatasi Nyeri Erupsi Gigi pada Bayi,