Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tak Dampingi Prabowo, Sandiaga Disebut Cegukan Sampai Suara Habis, Apa Penyebabnya?

Menurut Yuga Aden, Sandiaga Uno dalam kondisi sakit sehingga tidak ikut Prabowo Subianto sujud syukur. Sandiaga disebut cegukan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tak Dampingi Prabowo, Sandiaga Disebut Cegukan Sampai Suara Habis, Apa Penyebabnya?
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memasukkan surat suara ke kotak suara di TPS 002 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Sandiaga ke TPS bersama keluarga besarnya. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Sandiaga Uno memang menjadi perhatian kala tak terliha bersama dengan Prabowo Subianto pasca pesta demokrasi 2019 terselenggara.

Ya, tak seperti biasanya, sosok Sandiaga Uno memang tidak terlihat berada di samping Prabowo Subianto saat hendak melakukan konferensi pers.

Menurut kabar yang beredar, ketidakmunculan Sandiaga Uno itu disebabkan karena sang Cawapres 02 itu sedang sakit.

Bahkan kabarnya, Sandiaga Uno mengalami cegukan terus menerus yang terjadi sejak sore hingga malam hari.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto menggelar konferensi pers pukul 20.25 WIB, Rabu (17/4/2019).

Konferensi kedua ini Prabowo Subianto didampingi oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, Ketua Tim Pemenangan Djoko Santoso, serta beberapa tokoh seperti Rahmawati Soekarnoputri dan Tengku Zulkarnain.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat melakukan sujud syukur usai memberikan keterangan pers di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pada keterangan pers tersebut Prabowo mengklaim dirinya mengungguli pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. (Tribunnews/Jeprima)
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat melakukan sujud syukur usai memberikan keterangan pers di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pada keterangan pers tersebut Prabowo mengklaim dirinya mengungguli pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Tak terlihat sosok sang Cawapres 02, Sandiaga Uno saat Prabowo Subianto tengah menyampaikan pidatonya.

Berita Rekomendasi

Menurut seorang tim Sandiaga Uno Yuga Aden, Sandi ada di dalam rumah Prabowo Subianto pada Rabu (17/4/2019).

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers terkait perolehan suara di exit poll internal tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pada keterangan pers tersebut Prabowo mengklaim dirinya mengungguli pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. (Tribunnews/Jeprima)
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers terkait perolehan suara di exit poll internal tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pada keterangan pers tersebut Prabowo mengklaim dirinya mengungguli pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Menurut Yuga Aden, Sandiaga Uno dalam kondisi sakit sehingga tidak ikut Prabowo Subianto sujud syukur

"Pak Sandiaga istirahat di dalam. Lagi enggak enak badan," kata Yuga kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2019) malam.

Yuga Aden mengatakan bahwa Sandiaga Uno mengalami cegukan

"Dari sore sampai sekarang cegukan terus, sampai sekarang enggak putus-putus," kata dia.

Cawapres Sandiaga Uno saat meninggalkan kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (17/4/2019) malam.
Cawapres Sandiaga Uno saat meninggalkan kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (17/4/2019) malam. (TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTANA)

Dilihat dari tayangan Kompas TV Sandiaga Uno terlihat meninggalkan kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Sandiaga Uno terlihat duduk di kursi belakang.

Tampak di Kompas TV, Sandiaga Uno mengenakan polo shirt wana biru.

Sandiaga Uno duduk bersama sang istri, Nur Asia.

Sambil menerobos kerumunan, Sandiaga Uno terus melambaikan tangan ke arah luar.

Ketika ditanya soal kondisinya, Sandiaga Uno tak mengucapkan sepatah kata pun.

Sandiaga Uno hanya menunjuk ke arah lehernya.

Setelah menunjuk lehernya, Sandiaga Uno juga mengangguk.

Sandiaga Uno ceguk
Sandiaga Uno menjawab cegukan

Keadaan cegukan terus menerus yang diduga dialami Sandiaga Uno itu rupanya bisa jadi tanda bahaya jika ditilik dalam dunia kesehatan.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman hellosehat.com, cegukan pada umumnya akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit.

Namun jika cegukan terjadi berkepanjangan, artinya ada yang salah dengan tubuh Anda.

Cegukan berkepanjangan memiliki banyak penyebab. Apapun yang mengiritasi saraf phrenic (pengontrol diafragma) dapat menyebabkan kejang kecil.

Ada tiga penyebab yang disinyalir bisa menjadi penyebab cegukan terus menerus seperti yang diduga dialami Sandiaga Uno selama beberapa jam.

Kerusakan bagian-bagian tertentu dari otak (karena trauma atau penyakit) juga dapat menyebabkan cegukan.

Stres dan racun (terutama alkohol dan nikotin) juga dapat menjadi penyebabnya.

Tak hanya, cegukan berkepanjangan nyatanya juga bisa jadi tanda penyakit berbahaya.

Dilansir dari hellosehat.com, menurut sebuah jurnal dalam US National Institutes of Health’s National Library of Medicine, cegukan berkepanjangan dapat terjadi akibat:

1. Kerusakan pembuluh darah otak

Iskemia otak atau stroke tidak jarang ditemukan di antara individu dengan cegukan berkepanjangan.

Selain itu, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi pada pasien dengan lupus eritematosus sistemik (SLE).

Secara singkat, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan iskemia otak atau stroke pada orang (terutama orang tua) yang mengalami cegukan berkepanjangan untuk menghindari keterlambatan penanganan.

2. Radang, cedera, dan tumor sistem saraf pusat

Tumor otak dilaporkan dapat memicu cegukan berkelanjutan, termasuk astrositoma (kanker otak), cavernoma (kelainan sistem saraf pusat), tumor batang otak, dll.

Oleh karena itu, cegukan ini biasanya menghilang setelah operasi lesi batang otak.

Pembengkakan pembuluh arteri cerebellar (yang terdapat pada otak kecil) dan cedera otak juga dapat menyebabkan cegukan.

Terlepas dari gejala batang otak lain seperti mual dan muntah, neuromyelitis optica juga dapat menyebabkan cegukan berkepanjangan, karena penyakit ini merupakan penyakit peradangan yang melibatkan saraf optik dan sumsum tulang belakang.

3. Lesi (gangguan jaringan) sepanjang jalur saraf perifer

Seorang pasien dengan sarkoidosis kelenjar getah bening mediastinum, biasanya memiliki cegukan berkelanjutan.

Infiltrasi tumor pada diafragma dianggap sebagai penyebab dari cegukan keras.

Cegukan telah menjadi gejala yang tidak diketahui dari kanker tenggorokan, namun sebanyak 27% pasien dengan kanker tenggorokan memiliki cegukan berkepanjangan lebih dari 48 jam.

Cegukan juga dapat menjadi tanda gastric volvulus yang mungkin disebabkan oleh iritasi diafragma dari perut buncit.

4. Gangguan saluran pencernaan dan perut

Penyakit asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease – GERD) umumnya terkait dengan bersendawa.

Terlepas dari gejala refluks utama yaitu regurgitasi asam, nyeri ulu ati, globus, disfagia (kesulitan menelan), suara serak, dan sebagainya, cegukan juga tidak jarang ditemui pada penderita GERD.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa 7,9% pria dan 10% wanita pasien GERD mengalami cegukan berkepanjangan.

5. Anestesi dan pasca operasi

Cegukan pasca operasi dilaporkan terjadi pada individu yang menerima operasi Whipple dan kolektomi.

Di sisi lain, menggunakan obat anestesi pada operasi juga dapat menyebabkan cegukan pada pasien.

Bahkan anestesi epidural akan menyebabkan cegukan berkepanjangan.

6. Kanker

Cegukan serius tidak jarang terjadi pada pasien kanker.

Di Italia, laporan menunjukkan bahwa 3,9% pasien rawat inap dan 4,5% pasien lawat jalan memiliki cegukan kronis yang parah. Di antara beberapa pasien kanker, cegukan juga disebabkan oleh kemoterapi.

Analisis retrospektif menunjukkan bahwa cegukan terjadi pada 0,39% pasien yang sedang menjalani kemoterapi.

Cisplatin (obat anti-kanker pada kemoterapi) sering menjadi agen penyebab cegukan.

Secara klinis, cegukan yang terjadi pada pasien yang menerima berbagai dosis cisplatin di Jepang berkisar antara 6,1%-10%.

Selain itu, uji coba prospektif yang dilakukan di Taiwan menunjukkan bahwa cegukan berkepanjangan pada pasien yang menggunakan kombinasi cisplatin dan deksametason ada sebanyak 41,2% dan 97,4% di antaranya adalah laki-laki.

(khairunnisa)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sandiaga Diisukan Cegukan Terus Menerus Sejak Sore hingga Malam, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya!,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas