Inilah yang Terjadi pada Tubuhmu Sesaat Setelah Mengonsumsi Soda
Berikut ini efek yang terjadi pada tubuhmu sesaat setelah sengonsumsi soda. Simak ulasannya!
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
Berikut ini efek yang terjadi pada tubuhmu sesaat setelah mengonsumsi soda. Simak ulasannya!
TRIBUNNEWS.COM - Di Indonesia, negara dengan iklim tropis, meminum soda dingin di tengah terik matahari memang sangat menyegarkan.
Namun, banyak yang lupa atau bahkan tidak menyadari, gula di dalam minuman bersoda sangat mengganggu sistem dalam tubuh.
Meskipun terasa haus, maka tetap memerlukan air putih untuk menghidrasi tubuh.
Baca: Hai Para Workaholic, Jangan Lewatkan Cuti! Banyak Manfaatnya Lo, Kesehatan Mental Pun Terjaga
Baca: 6 Gejala Ini Menunjukkan Tubuhmu Mengandung Banyak Racun, dari Rambut Rontok Hingga Sembelit
Setelah kamu meminum soda, 10-15 menit setelahnya usus akan menyalurkan kandungan gula dalam soda ke darah dan meningkatkan kadar glukosa atau gula darah.
Tubuh akan bekerja secara berlebihan untuk memproses glukosa yang dialirkan dalam darah.
Selain itu, pangkreas mengeluarkan insulin untuk mengangkut gula yang juga merupakan karbohidrat untuk otot ke energi.
Namun, kandungan gula yang tinggi di minuman bersoda dan melebihi asupan yang dibutuhkan otot.
Dikutip dari KompasLifestyle, ahli endrokrinologi, Maltem Zeytinoglu mengatakan, jika kita meminum 20 ons soda, maka kita mendapatkan seluruh asupan karbohidrat melalui cairan.
Jika soda diminum bersamaan dengan makan lain, maka soda menjadi karbohidrat tambahan.
Gula tambahan ini bukan disimpan dalam jaringan otot melainkan akan dikonversi menjadi lemak di hati.
Ginjal juga ikut berperan dengan membantu membuang kelebihan gula melalui urin, yang berarti tubuh kita kehilangan air.
Hal tersebut akan menyebabkan peningkatan risiko dehidrasi.
Gula dan kafein dalam minuman bersoda adalah kombinasi yang tidak sehat, kata Zeytinoglu.
Sebuah riset membuktikan efek lain dari soda yang diuji di seekor tikus.
Riset tersebut diberi ciran manis saat sedang lapar, hasilnya otak tikus melepaskan dopamin, zat kimia yang memicu motivasi dan penghargaan.
Respon tersebut mirip dengan apa yang terjadi ketika tikus diberikan kokain atau heroin.
Riset dari National Institutes of Health juga membuktikan, gula juga bisa membuat ketagihan dibandingkan kokain.
Peneliti mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kita telah berevolusi sebagai spesies secara naluriah menghargai makanan cepat, tinggi karbohidrat dan tinggi kalori.
Namun ada kabar baik, yaitu kita tak perlu menghentikan sepenuhnya konsumsi minuman bersoda.
Yang terpenting adalah pengontrolan porsi meminum soda.
Baca: 5 Manfaat Kuaci Bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Kolesterol hingga Menyehatkan Kulit
Baca: Ketika Buka Puasa dengan Es Teh, Amankah dari Segi Kesehatan?
Sesekali minum soda tidak akan berdampak signifikan pada kesehatan, namun jika kita sering mengonsumsinya, maka akan menjadi masalah bagi kesehatan.
Sebaiknya, kita mengganti minuman bersoda dengan minuman tanpa kalori seperti teh, air putih, atau infused water.
(Tribunnews.com/ Renald)