Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penderita Diabetes yang Ingin Berpuasa Ramadan Disarankan Konsutasi Dulu ke Dokter

Jika kadar gula darah Anda meningkat secara signifikan sebagai akibat dari makanan lebih baik tidak melanjutkan puasa

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Penderita Diabetes yang Ingin Berpuasa Ramadan Disarankan Konsutasi Dulu ke Dokter
Rawpixel
Penderita diabetes perlu mengatur pola makan untuk menjaga kadar gula darah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penderita diabetes melitus (DM) kerap bertanya-tanya, apakah berpuasa selama Ramadan bisa membahayakan kesehatan atau tidak.

Para penderita diabetes harus konsultasikan kesehatannya terlebih dahulu ke dokter sebelum mengikuti puasa Bulan Suci Ramadan.

Ramadan yang dijalankan umat Muslin merupakan periode puasa sebulan penuh dari subuh hingga sore hari.

 Puasa selama Bulan Suci Ramadan dilakukan untuk menjaga kesucian dan kerendahan hati serta tunduk kepada perintah Ilahi.

Namun, puasa Bulan Suci Ramadhan dapat membahayakan kesehatan seseorang yang menderita diabetes, terutama penderita diabetes yang menggunakan obat penurun glukosa darah harus konsultasi dengan dokter.

Mereka harus konsultasi tentang penyakitnya apakah aman bagi mereka untuk berpuasa. Selain itu, mereka harus punya tindakan pencegahan jika kadar glukosa darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Minum obat penurun glukosa darah selama siang hari puasa dapat menimbulkan risiko tertentu seperti glukosa darah rendah yakni hipoglikemia.

Berita Rekomendasi

Pada jam-jam malam--ketika puasa siang hari dapat rusak kesehatan penderita diabetes, karena tubuh perlu mengambil lebih banyak makanan daripada yang biasanya dimakan.

Baca: Jadwal Sidang Isbat dan Live Streaming Penentuan 1 Ramadhan 1440 H/2019 di 3 TV Nasional

Akibatnya, dapat menyebabkan kadar glukosa darah lebih tinggi selama jam malam.

Orang-orang penderita diabetes disarankan untuk tidak berpuasa jika tindakan puasa dapat berdampak negatif bagi kesehatan mereka.

Yayasan Diabetes UK menyarankan, orang dengan komplikasi diabetes agar  tidak berpuasa. Alasannya, orang dengan diabetes tipe 1 tidak boleh berhenti minum insulin.

Baca: Ada Diskon Ratusan Ribu Rupiah untuk Pembelian Sarung Jok Motor Anti Panas di Accura Trax

Jika mereka tidak mengonsumsi insulin, maka dapat menyebabkan kondisi berbahaya yang disebut ketoasidosis diabetikum.

Namun, puasa sambil terus menggunakan insulin dapat menyebabkan hipo.

Karena itu, orang dengan diabetes tipe 1 harus mencari nasihat atau konsultasi dengan ahli diabetes sebelum berpuasa Ramadan.

Sumbang makanan

Orang yang dibebaskan tidak berpuasa termasuk wanita hamil, orang tua dan mereka yang menderita penyakit.

Mereka yang tidak dapat berpuasa selama bulan Ramadan diharapkan menyumbangkan makanan kepada orang miskin atau yang membutuhkan.

Mengontrol kadar gula darah saat Ramadan

1. Penderita diabetes dianjurkan untuk menguji kadar gula darah lebih sering dari biasanya saat Ramadan.

Baca: New Avanza Ditawarkan dengan Harga Hanya Rp 5 Juta Lewat Flash Sale di Telkomsel IIMS 2019

2. Waspadai gejala-gejala gula darah tinggi dan rendah.

3. Siapkan kit pengujian Anda jika Anda tahu gula Anda terlalu tinggi atau rendah.

4. Jika Anda minum obat penurun glukosa darah, pastikan Anda memiliki bentuk gula yang cepat diserap.

Penderita diabetes punya banyak pilihan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan sambil menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

Penting bagi penderita diabetes untuk makan cukup agar tetap bergizi dan tubuh tetap sehat. Karbohidrat menyediakan banyak energi tetapi bisa kurang baik untuk kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.

Karbohidrat dengan indeks glikemik rendah seperti beras merah, roti gandum dan sayuran adalah pilihan yang lebih baik daripada nasi putih, roti gandum atau kentang.

Permen tidak baik untuk kadar gula darah. Jika Anda ingin mengonsumsi permen atau 'karbohidrat putih', harus dalam porsi lebih kecil.

Jika kadar gula darah Anda meningkat secara signifikan sebagai akibat dari makanan  lebih baik tidak melanjutkan puasa. Protein adalah sumber energi yang baik dan lebih lambat diserap daripada karbohidrat.

Orang-orang dengan tanda-tanda kerusakan ginjal harus mencari nasihat  dokter mereka sebelum secara signifikan meningkatkan jumlah protein yang mereka makan.

Kacang-kacangan, ikan berminyak, alpukat, zaitun dan minyak zaitun adalah sumber energi yang sangat baik. Makanan tersebut dapat membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik). (Diabetes.co.uk)

Penulis: Intan Ungaling Dian
Artikel ini tayang di Wartakotalive dengan judul Penderita Diabetes yang Ingin Puasa Ramadan Harus Konsutasi Kesehatan Lebih Dulu ke Dokter

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas