Tandanya Mirip, Ada Benjolan Berair, Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Penyakit yang disebabkan virus cacar air (chickenpox) dan cacar monyet (monkeypox) terlintas memiliki kesamaan tanda. Apa bedanya?
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penyakit yang disebabkan virus cacar air (chickenpox) dan cacar monyet (monkeypox) terlintas memiliki kesamaan tanda.
Sama-sama ada benjolan-benjolan berair yang menyebar di seluruh tubuh.
Namun untuk monkeypox tampilannya terlihat lebih ekstrem karena hingga membuat kulit terkelupas atau berisi cairan nanah.
Lalu bagaimana ciri dan pembedanya?
Baca: Virus Monkeypox Menyebar di Singapura, Ini Antisipasinya Agar Cacar Monyet Tak Menular di Indonesia
Cacar Air
Seperti melansir dari World Health Organization (WHO) menjelaskan kalau cacar air disebabkan oleh infeksi primer dengan virus varicella-zoster (VZV).
Cacar air sangat mudah ditularkan melalui pernapasan atau kontak langsung dengan lesi kulit orang yang menderita.
Gejala-gejala pertama yang muncul setelah masa inkubasi 10-21 hari seperti demam, malaise hingga ruam gatal yang khas.
Cacar air umumnya sembuh sendiri secara bertahap, yang menghilang selama 7-10 hari.
Baca: Apa Sebenarnya Monkeypox atau Cacar Monyet? Berikut Cara Penularan hingga Mengancam Indonesia
Selama proses penyembuhan yang nantinya ruam akan berubah menjadi ruam ini masih bisa menularkan virus.
Cacar air dapat dicegah dengan imunisasi dan berbagai formulasi vaksin yang berfungsi sebagai antigen tunggal dan dalam kombinasi dengan vaksin campak, gondok dan rubela.
Cacar Monyet
Sementara virus monkeypox ini termasuk virus langka yang kebanyakan penderitanya berasal dari Afrika.