Sederet Makanan dengan Kalori Tinggi, Tapi Mendukung Program Diet
Tak perlu dipungkiri bahwa ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dan yang dibakar adalah akar dari kegemukan atau obesitas.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWs.COM - Tak perlu dipungkiri bahwa ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dan yang dibakar adalah akar dari kegemukan atau obesitas.
Meski kita harus menciptakan defisit kalori, alias memperbanyak jumlah kalori yang terbakar, bukan berarti pola makan kita hanya terbatas pada jumlah kalori.
Malah, ada beberapa jenis makanan yang tinggi kalori tetapi justru mendukung program diet atau upaya pelangsingan.
Para ahli penurunan berat badan menyebutkan makanan tinggi kalori dan sarat nutrisi apa saja yang sebaiknya dikonsumsi saat ingin mengurangi berat badan.
Alpukat
Alpukat memiliki kandungan 80 kalori, tetapi buah ini juga memiliki 20 vitamin dan mineral, ditambah tiga gram serat.
Buah avokad juga memiliki kandungan potasium dan kaya akan lemak tidak jenuh.
Baca: Stop Minum Kopi di Bulan Puasa Bukan Keputusan Bijak
Bersama dengan serat, lemak jenis ini akan membuat perut kenyang lebih lama, mengurangi rasa ingin mengemil sepanjang hari.
Karena kandungan kalorinya sudah tinggi, sebaiknya jangan konsumsi avokad dengan tambahan gula atau susu.
Kuning telur
Anda mungkin pernah mendengar nasihat untuk menghindari kuning telur untuk membatasi asupan kalori. Cara tersebut memang bisa menurunkan berat badan, tapi bukan dalam jangka panjang.
Menurut Laura Schoendfeld, ahli gizi, kuning telur kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A,B, K2, dan kolin.
Baca: Yang Harus Diperhatikan Penderita Maag Saat Buka Puasa dan Sahur
"Nutrisi ini membantu fungsi metabolisme dan kesehatan tiroid. Kedua hal ini penting untuk penurunan berat badan," katanya.
Kuning telur barangkali merupakan lemak yang kaya nutrisi yang bisa kita konsumsi. Jadi, jangan takut memakan satu telur utuh.