Bekas Ompolnya Dibongkar Raffi Ahmad, Syahnaz Sadiqah Bisa Jadi Alami Gangguan Medis Ini
engompol juga dialami orang yang sudah dewasa, terutama saat bermimpi buang air kecil.Seperti apa yang dialami oleh adik Raffi Ahmad, Syahnaz Sadiqa
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Biasanya mengompol sering dialami oleh bayi atau balita yang masih belum terlatih untuk buang air kecil di kamar mandi.
Namun tak jarang mengompol juga dialami orang yang sudah dewasa, terutama saat bermimpi buang air kecil.
Seperti apa yang dialami oleh adik Raffi Ahmad, Syahnaz Sadiqah yang ternyata masih mengompol walaupun sudah dewasa.
Diketahui sebelumnya, melalui akun instagram pribadi Raffi Ahmad, @rafinagita1717 memperlihatkan langsung bekas ompol di kasur adiknya itu.
"Wow wow. Sahur with @syahnazs @ritchieismail sampe ke kamarnya yang isinya ompolaan," tulis Raffi pada Rabu (15/5/2019).
Baca: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bela Pengasuh Anaknya yang Belanja hingga 70 Juta
Syahnaz pun mengakui kebiasaan suka mengompol itu dalam sebuah vlog yang diunggah di akun Youtube Rans Entertainment.
"Aku tuh bukannya males pipis, jadi kalau tidur aku tuh gak kebangun, di mimpi aku ke kamar mandi tapi tahu-tahu udah basah semuanya, jadi bukan kemauan aku itu," pengakuan dari istri Jeje Govinda.
Dalam istilah kesehatan apa yang dialami oleh Syahnaz disebut enuresis noctural, yakni kebiasaan mengompol pada malam hari.
Baca: Pernah Hidup Bersama dan Kenal Karakternya, Andi Soraya Janji Bersaksi di Sidang Steve Emmanuel
Terdapat dua jenis enuresis, yaitu enuresis primer dan enuresis sekunder.
Enuresis primer merupakan enuresis yang kerap terjadi mulai dari bayi hingga masa kanak-kanak, sedangkan enuresis sekunder merupakan enuresis yang masih kerap terjadi pada seseorang yang sebelumnya sudah mampu mengendalikan kandung kemihnya (dewasa).
Apa yang terjadi pada Syahnaz masuk kedalam enuresis sekunder, dimana enuresis ini disebabkan oleh ginjal yang memproduksi lebih banyak urine dari biasanya.
Hal ini terjadi lantaran dua hal, pertama tubuh kurang memproduksi hormon ADH (Antideuretic Hormone) yaitu hormon yang mengontrol produksi urine dengan mengirim sinyal pada ginjal, atau bisa juga dikarenakan ginjal yang tidak berfungsi saat hormon ADH memberi sinyal.
Kedua, kondisi kandung kemih yang tidak mampu menampung banyak urine, atau bisa juga terjadinya iritasi kandung kemih yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu, yang dapat memicu enuresis seperti obat tidur atau obat antipsikotik.
Pada kasus yang lebih fatal, mengompol pada orang dewasa juga bisa disebabkan karena penyakit-penyakit tertentu seperti kanker kandung kemih, diabetes, gangguan neurologis, Obstructive sleep apnea (mendengkur), kanker prostat, pembesaran prostat, infeksi saluran kemih, hingga batu saluran kemih.
Untuk mengatasi enuresis sekunder ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan penderita enuresis seperti dilansir dari alaskasleep.com:
Hindari minum air berlebih saat akan tidur karena itu dapat merangsang kandung kemih untuk kencing.
Atur alarm dimana kita sering mengompol sehingga kita bisa terbangun sebelum hal memalukan itu terjadi.
Bila kedua hal itu telah dilakukan namun belumada hasil, baiknya kita segera mengambil tindakan medis dengan konsultasi ke dokter. (GridHEALTH.id )