Susu Hanya Diperlukan untuk Anak-anak? Cek Mitos dan Fakta Tentang Efek dan Kandungan Pada Susu
Banyak mitos tentang susu, membut orang jadi enggan mengonsumsi minuman yang kaya kalsium baik untuk tubuh itu.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Banyak mitos tentang susu, membut orang jadi enggan mengonsumsi minuman yang kaya kalsium baik untuk tubuh itu.
Spesialis Gizi Klinis dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK. mengungkapkan fakta-fakta dibalik mitos-mitos tersebut.
Susu Hanya Diperlukan Anak-anak
Pertama mitos kalau susu hanya bagus untuk anak-anak saja, padahal orang dewasa juga butuh susu untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada tubuh.
Standarnya berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Permenkes RI No. 75/2013, usia dewasa membutuhkan asupan kalsium 1.000-1.200 mg/hari.
Memang, kalsium bisa digantikan dari sumber-sumber lain seperti ikan teri, brokoli, dan sayuran hijau gelap lainnya namun nantinya malah mengurangi sumber nutrisi pada tubuh.
“Namun menurut penelitian pada responden dewasa, bila produk susu digantikan dengan sumber kalsium lain, ternyata asupan nutrisi harian lainnya jadi berkurang,” ujar Spesialis Gizi Klinis dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK, di Jakarta Pusat.
Susu Hanya untuk Kesehatan Tulang
Mitos berikutnya adalah susu hanya baik untuk kesehatan tulang, yang faktanya kalau manfaat susu juga dapat dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi jika disertai dengan diet rendah garam.
Pasalnya susu mengandung kalium dan magnesium, yang membantu mengontrol tekanan darah sehinga resiko akibat hipertensi seperti jantung dan stroke dapat diminmalisir.
“Penelitian yang dipublikasi di Journal of American College of Nutrition(2009) menyebutkan, konsumsi susu yang disertai dengan diet rendah garam bisa membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi,” kata dr. Diana.
Susu Rendah Lemak Lebih Bagus
Mitos ketiga adalah hanya susu jenis tertentu yang bagus untuk tubuh, yang kebanyakan memilih susu rendah lemak dan menghindari susu full cream.
Faktanya susu full cream justru lebih membuat kenyang dan tidak akan membuat gendut asalkan dikonsumsi dengan takaran yang pas alias tidak berlebihan dan diimbangi dengan aktivitas fisik.
“Justru dari penelitian Skandinavian Journal of Primary Health 2013, susu full cream membuat kita lebih kenyang sehingga asupan yang lain berkurang,” tutur dr. Diana.
Kemudian pada 250 ml susu atau segelas susu mengandung energi sebesar 146 kkal, dan kaya akan makronutrisi, ada juga karbohidrat 12,8 gr (4 persen dari kebutuhan harian); protein 7,9 gr (16 persen dari kebutuhan harian), lemak total 7,9 gr (12 persen dari kebutuhan harian).
Susu juga kaya akan mikronutrisi seperti vitamin A, vitamin D, riboflavin, asam folat, kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium.
“Selain itu juga asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6 yangpenting untuk metabolisme tubuh,” tandasnya.