Mengenal Penyakit Kanker Kelenjar Getah Bening yang Jadi Penyebab Ustaz Arifin Ilham Wafat
Kanker kelenjar getah bening menjadi penyebab Ustaz Arifin Ilham wafat.Seperti apa penyakit ini?
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kanker kelenjar getah bening menjadi penyebab Ustaz Arifin Ilham wafat.
Seperti apa penyakit ini?
Kanker kelenjar getah bening menyerang sistem limfatik yang berhubungan dengan jaringan yang berfungsi melawan kuman pada tubuh.
Kanker getah bening ini merupakan penyakit yang diderita Ustaz Arifin Ilham yang malam kemarin (22/5/2019) meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Penang, Malaysia.
Baca: Kritis Jelang Nafas Terakhirnya, Ustaz Arifin Ilham Sempat Sadarkan Diri dan Salat
Mengenal jenis kanker getah bening ini bisa dilihat dari gejalanya.
Melansir dari mayoclinic (23/5/2019), gejalanya adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening bisa di leher, ketiak atau selangkangan yang tidak menimbulkan rasa sakit.
Gejala lainnya adalah kelelahan yang terus-menerus, demam, dan keringat berlebih ketika malam hari, yang diikuti penurunan berat badan.
Baca: UPDATE Kedatangan Jenazah Ustaz Arifin Ilham, Diperkirakan Baru Tiba di Tanah Air Sore Ini
Karena mengganggu sistem sel darah khususnya sel darah putih akan mengembangkan mutasi genetik yang yang menyebabkan berbagai penyakit lain.
Baca: Pesan Arifin Ilham untuk Kerabat, Jaga Az Zikra dan Tak Lupakan Salat Malam
Kanker kelenjar getah bening sering terjadi pada orang dewasa muda, yang kebanyakan terjadi pada orang yang usiamya di atas 55 tahun.
Kemudian kanker ini juga kerap terjadi pada orang dengan penyakit sistem kekebalan tubuh atau pada orang yang mengonsumsi obat untuk sistem kekebalan tubuh.
Baca: Tito Karnavian, Luhut, Wiranto, hingga Adian Napitupulu jadi Target Ancaman Penculikan & Pembunuhan
Adapun pendeteksian kanker kelenjar getah bening ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes darah hingga mengambil sampel dari sumsum tulang cair dari tulang pinggul, Biopsi sumsum tulang, CT, MRI, dan positron emission tomography (PET).