Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Awas! Jangan Terpesona dengan Anak Gendut, Bisa Terkena Darah Tinggi Lo

Penyakit darah tinggi yang biasa dialami mereka yang dalam usia dewasa juga bisa menimpa anak-anak.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Awas! Jangan Terpesona dengan Anak Gendut, Bisa Terkena Darah Tinggi Lo
net
Ilustrasi darah tinggi pada anak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penyakit darah tinggi yang biasa dialami mereka yang dalam usia dewasa juga bisa menimpa anak-anak.

Tren penyakit darah tinggi pada anak-anak ini bisa terjadi karena banyak orangtua yang lebih senang jika anaknya gendut.

Karena ingin anaknya gendut alhasil diberikan banyak makanan yang kandungannya memancing darah tinggi seperti gula dan lemak.

Dengan bobot tubuh yang gendut tersebut, ditambah adanya tekanan darah yang tinggi maka anak akan susah bergerak dan kerja jantung pun jadi semakin berat.

“Anak tuh juga bisa kena darah tinggi apalagi ibu-ibu zaman sekarang itu kan senengnya yang anaknya gendut, padahal itu enggak baik, kasian jantungnya terlalu berat untuk memompa nanti,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Imunologi RS Premier, dr. Prasna Pramitha di Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).

Yogita Rameshbhai Nandwana (5), Anisha (3) dan Harsh (1,5) yang memiliki bobot tubuh berlebih. Inset : Ketiga bocah tersebut dengan orang tuanya, dan kakak perempuannya yang berbobot normal.
Yogita Rameshbhai Nandwana (5), Anisha (3) dan Harsh (1,5) yang memiliki bobot tubuh berlebih. Inset : Ketiga bocah tersebut dengan orang tuanya, dan kakak perempuannya yang berbobot normal. (daily mail)

Nah jika sudah mendapatkan tanda-tanda anak mulai kelebihan berat badan mulai ajak anak melakukan berbagai kegiatan untuk membakar lemak.

Baca: Dul Jaelani Tak Diberi Uang Jajan Ayah Tirinya, Anak Maia Estianty Ini Hormati Prinsip Irwan Mussry

Berita Rekomendasi

Beberapa permainan olahraga bisa jadi pilihan mengajak anak banyak bergeral seperti bermain sepakbola atau bola basket dan kurangi permainan gadget yang membuat anak kurang bergerak.

“Makanya dia harus banyak diajak untuk melakukan kegiatan outdoor. Sekarang kegiatan games, acaranya abis lari ke gadget. Kita harus lebih banyak ajak anak main bola,main basket,” pungkas dr. Prasna Pramitha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas