Bahaya Lem Daging Pada Makanan Olahan, Lebih Rentan Picu Keracunan
Mungkin masih sedikit konsumen yang tahu, masih banyak makanan olahan berasal dari daging yang mengandung "lem daging" (transglutaminase).
Editor: Anita K Wardhani
Karena kebanyakan produsen tak selalu menuliskan istilah tersebut dengan jelas.
Terkadang, mereka menuliskannya hanya dengan istilah "Enzim TG," "Enzim", atau "Enzim TGP".
Perlu diingat, jika daging yang dikonsumsi menggunakan lem daging sebagai tambahan, daging tersebut secara otomatis masuk dalam kategori makanan olahan.
Meski USDA dan FDA sepakat lem daging aman dikonsumsi. Namun, dilansir dari Reader's Digest beberapa peneliti dan pakar makanan punya pendapat berbeda.
Kekhawatiran terbesar yang sebelumnya membuat Uni Eropa melarang penggunaan lem daging adalah kontaminasi bakteri.
Setiap kali protein "direkatkan" bersama-sama, risiko kontaminasi bakteri, seperti E coli, semakin meningkat.
Sehingga risiko keracunan makanan yang ditambahkan lem daging sangat tinggi.
Risiko ini terjadi karena potongan daging yang digunakan berpotensi menumbuhkan bakteri sebelum ditambahkan lem daging.
Daging yang ditambahkan transglutaminase juga lebih sulit untuk dimasak. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit bawaan.
Menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Autoimmunity Reviews, individu dengan alergi gluten atau penyakit celiac perlu menghindari makanan yang mengandung lem daging.
Hal ini karena enzim tersebut dapat meningkatkan beban alergi dalam tubuh, yang dapat menyebabkan reaksi serius.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit pencernaan, alergi makanan, dan sensitivitas juga disarankan untuk menghindari semua makanan dengan lem daging dan tetap memilih untuk mengonsumsi daging utuh tanpa pemrosesan. (*)
Artikel telah dipublikasikan GridHEALTH.id dengan judul
Bahaya Transglutaminase, Lem Yang Digunakan Pada Makanan Olahan Daging