Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Manfaatkan Liburan Sekolah Untuk Sunat Anak, Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

Waktu liburan sekolah seperti saat ini nampaknya menjadi waktu yang tepat bagi anak untuk melakukan sirkumsisi atau sunat.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Manfaatkan Liburan Sekolah Untuk Sunat Anak, Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan
TRIBUN/SANOVRA JR
Sejumlah anak-anak mengikuti Sunatan Massal yang digelar di ruang pola Kantor Balaikota, Makassar, Sulsel, Kamis (26/11). Kegiatan yang dilaksanakan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Makassar di ikuti sebanyak 200 anak. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Waktu liburan sekolah seperti saat ini nampaknya menjadi waktu yang tepat bagi anak untuk melakukan sirkumsisi atau sunat.

Proses pemulihan yang membutuhan waktu beberapa hari tidak jadi permasalahan di saat anak libur sekolah.

Sunat dulunya hanya dilakukan oleh anak laki-laki muslim yang menjelang akil balik, namun sekarang banyak orangtua yang membawa anaknya sunat untuk alasan kesehatan,

Sebenarnya apa saja manfaat sunat bagi kesehatan?

Dokter Spesialis Bedah Anak, dr. Yessi Eldiyani, Sp. BA menjabarkan sunat yang berupa pemotongan sebagian dari preputium atau kulit yang menutupi penis dapat menurunkan resiko infeksi saluran kemih hingga peradangan pada organ intim pria.

“Sirkumsisi bisa menurunkan risiko terjadinya infeksi pada saluran kemih, menjaga terjadinya balanitis dan balanopostitis,” kata dr. Yessi Eldiyani melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/7/2019).

Berita Rekomendasi

Kemudian sunat juga mampu mencegah fimosis atau ketika kulit kulup di ujung penis tidak bisa ditarik kembali dan terjebak di sekitar ujung penis dan tidak dapat ditarik ke belakangmelewati kepala penis.

Fimosis ini biasanya berhubungan denganperadangan pada kepala penis (balanitis) dan peradanganpada kulup dan kepala penis (balanopostitis) yang terjadisecara berulang.

Fimosis masih dianggap wajar dan tidakmenimbulkan masalah selama terjadi saat masih bayi danbalita.

“Seiring waktu, kulup penis seharusnya mulai terpisah dari kepala penis secara alami. Namun, bagi beberapa anak, kulup penis masih belum dapat ditarik ke belakang hingga usia 17 tahun,” papar dr. Yessi.

Adapun sunat bisa dilakukan dengan dua teknis yaitu secara konvensional dengan memotong kulit yang menutupi glans penis, kemudian menjahitnya.

Ada juga teknik smart clamp yakni metode menghentikan aliran darah ke preputium sehingga preputium akan mengalami kematian dan terlepas sendiri.

Secara medis sunat bisa dilakukan oleh anak usia berapapun, tidak ada standar khusus namun untuk pemulihan pada anak bayi usianya lebih cepat karena belum banyak bergerak

“Kalau usia anak bayi dam sekolah bedanya di, penggunaan bius aja bisa lebih sedikit. Bayi juga belum terlalu banyak bergerak, sehingga proses penyembuhan pun bisa lebih cepat,” pungkas dr. Yessy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas