Kebiasaan Berbohong Sulit Dihentikan? Hati-hati Beban Emosional dan Fisik Gerogoti Kesehatan Anda
Kebiasaan berbohong dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, kecanduan judi, dan juga risiko kanker serta obesitas.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar sedang ramai dihujat oleh netizen. Mereka dianggap sering berbohong.
Kebohongan pertama dilakukan oleh Galih Ginanjar yang menuding mantan istrinya, Fairuz A Rafiq punya organ intim berbau ikan asin. Fairuz meradang mendengar ocehan Galih itu lalu menyeret Galih ke polisi.
Alhasil setelah diperiksa polisi selama 13 jam, Galih meminta maaf dan mencabut ucapannya.
Kebohongan kedua berusaha dikorek oleh pengacara Hotman Paris tentang berlian milik Barbie yang diakuinya sebesar 30 karat.
Padahal, setahu Hotman Paris yang mengoleksi cincin berlian, jumlah berlian terbesar saat ini yang ada di Indonesia adalah sebesar 20 karat, milik seorang konglomerat Indonesia yang tidak disebutkan namanya.
Baca: Didampingi Hotman Paris, Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian Datangi Komnas Perempuan
Baca: Dilaporkan Farhat Abbas ke Polisi, Hotman Paris: Dont Care
Baca: Beri Motivasi untuk Para Jomblo, Tegar Septian Analogikan Rembulan Tetap Bersinar Meski Sendirian
Tak ayal Hotman Paris meragukan kejujuran Barbie Kumalasari meski wanita ini berjuang mati-matian mengakui keabsahan berliannya lewat alat pindai berlian yang dipinjamnya dari pedagang berlian.
Pernyataan lain dari pasangan Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar yang juga diduga bohong adalah pengakuan Barbie bahwa dirinya seorang pengacara.
Namun sampai sekarang dirinya tak ingin menjelaskan ia lulusan fakultas hukum universitas mana sehingga publik meragukan profesinya tersebut.
Pasangan ini ternyata tak kapok berbohong. Belum lama, Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari mengaku memiliki rumah mewah.
Dikutip Grid.ID dari tayangan 'Andai' di kanal YouTube Trans TV edisi November 2018 lalu, Barbie Kumalasari sempat menunjukkan penampakan rumah mewahnya kepada publik.
Baca: Elite PKB Berharap Jatah Kursi Menteri untuk PKB dan NU Berbeda
Tak biasa, rumah mewah Barbie Kumalasari rupanya tampak begitu artistik dengan sentuhan gaya art deco di setiap sudutnya.
Namun, belakangan rumah mewah nan artistik Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar itu justru jadi bahan cibiran publik.
Bagaimana tidak, penampakan rumah mewah yang sempat diakui Barbie Kumalasari sebagai rumahnya ternyata adalah sebuah bangunan museum yang disewa untuk keperluan syuting.
Apakah Barbie Kumalasari berbohong lagi seperti status mahasiswanya yang sampai detik ini tidak diketahui kelulusannya?
Tak ayal kabar ini pun membuat publik justru ramai-ramai kembali mencibir Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar yang dituding sebagai pasangan tukang bohong.
Mengapa mereka suka sekali bohong? Memang sih, hampir setiap orang pernah berkata bohong ataupun dibohongi.
Namun apabila kebiasaan berbohong ini sulit dihentikan, atau sudah menjadi bagian dari ciri kepribadian seseorang, maka sering berbohong ini merupakan salah satu ciri gangguan psikologis.
Ada beragam alasan seseorang berbohong, mulai dari menghindari perasaan tidak enak, merasa lebih dihargai, ataupun membuat orang lain merasa kagum.
Ada pula jenis bohong yang sering kali disebut sebagai bohong untuk kebaikan (white lies). Secara umum, semua jenis kebohongan memiliki konsekuensi yang tidak baik.
Secara medis, ada beberapa hal yang diduga berperan dalam menyebabkan kenapa seseorang menjadi sering berbohong, seperti kelainan pada otak karena cedera fisik atau kelainan bawaan lahir.
Secara psikologis, sering berbohong dapat menjadi salah satu penanda adanya gangguan mental seperti gangguan kepribadian dan gangguan obsesif.
Peneliti menghubungkan, kebiasaan berbohong dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, kecanduan judi, dan juga risiko kanker serta obesitas.
Selain itu, berbohong juga dapat menurunkan kualitas hubungan interpersonal dan kepuasan kerja.
Bagaimana hal itu terjadi? Hal ini disebabkan meningkatnya stres pada seseorang saat berbohong.
Ada beban emosional dan fisik yang dirasakan seorang pembohong. Apalagi, berbohong sering kali harus diikuti dengan kebohongan berikutnya.
Baca: Bagaimana Posisi yang Tepat dan Nyaman untuk Menyusui Bayi Baru Lahir?
Sebuah studi lain menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa seseorang yang berusaha berkata jujur, memiliki hubungan yang lebih baik dan makin sedikit mengalami gangguan kesehatan.
Rupanya, perbaikan dalam hubungan dapat meningkatkan kondisi kesehatan.
Bagi pasangan yang sudah menikah, hati-hati berbohong di depan anak karena ketika anak mendengar orang tua berbohong, maka ia akan menganggap hal itu diperbolehkan.
Tanpa disadari, anak akan terkena wabah kebiasaan yang berbahaya.
Apabila kita atau orang dekat kita memiliki kecenderungan untuk berbohong dan sulit untuk dihentikan, maka sebaiknya temui psikiater atau psikolog.
Pertemuan itu untuk menggali lebih lanjut apa alasan untuk kebiasaannya tersebut. Kemungkinan hal ini merupakan salah satu pertanda adanya gangguan mental.
Berita ini sudah dimuat di Gridhealth.Id dengan judul Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar Dituding Sebagai Pasangan Tukang Bohong, Awas, Sering Berbohong Mudah Datangkan Penyakit!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.