Sebagian Orang Percaya Ketindihan Ulah Makhluk Halus, Bagaimana Menurut Pandangan Medis?
Sebagian orang di Indonesia masih dipercaya bahwa rasa tindihan saat tidur berkaitan dengan hal mistik.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian orang di Indonesia masih dipercaya bahwa rasa ketindihan saat tidur berkaitan dengan hal mistik.
ketindihan diyakini sebagai gangguan tidur karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.
Hampir setiap orang pernah mengalami ketindihan, setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan saat tidur ini bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan.
Mereka yang umumnya pertama kali mengalami gangguan tidur atau ketindihan adalah usia 14-17 tahun.
Ketindihan saat tidur bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Menariknya, saat tindihan terjadi, seseorang sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur, sehingga masyarakat sering mengaitkan penyebab tindihan oleh gangguan setan.
Baca: Serangan Stroke Ternyata Dapat Diprediksi
Baca: Apa Saja Olahraga yang Pantang dan Dianjurkan Bagi Penderita Diabetes?
Tak heran, tindihan menurut dunia medis akan diabaikan dan tidak mengaitkan fenomena tindihan dengan hal mistis.
Mitos itu sebentar lagi pasti ditinggalkan, sebab ilmuwan telah menemukan senyawa di otak yang memicu tindihan.
Sementara menurut pandangan medis, ketindihan adalah keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.
Tanda dan gejala tindihan yang dirasakan saat tidur adalah Ketidakmampuan untuk menggerakkan tubuh saat tertidur atau bangun, berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit.
Secara sadar terjaga, tetapi tidak dapat berbicara selama mengalami tindihan sehingga mengalami halusinasi dan sensasi yang menyebabkan rasa takut
Ada juga yang merasakan tekanan di dada serta mengalami kesulitan bernapas. Merasa seolah-olah kematian mendekat.
Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa ketindihan atau dalam bahasa ilmiah disebut sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak.
Perubahan tersebut menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara.