Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Manfaat dan Risiko Santap 'Torpedo' Kambing, Benarkah Meningkatkan Libido Lelaki?

Saat perayaan Hari raya Idul Adha sebagian masyarakat banyak memperoleh potongan daging kurban. Daging kambing misalnya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Manfaat dan Risiko Santap 'Torpedo' Kambing, Benarkah Meningkatkan Libido Lelaki?
Facebook/Muhammad Livestock Farm
Seekor kambing bernama Remos di Perak, Malaysia dikenal sebagai kambing tertampan yang masih hidup saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian masyarakat memperoleh banyak potongan daging kurban saat Idul Adha.

Satu di antara potongan daging yang kerap menjadi pertanyaan adalah torpedo kambing yang 'dipercaya' mampu meningkatkan gairah seksual.

Benarkah demikian, torpedo kambing mampu meningkatkan libido pada laki-laki? 

Menurut dia, kaitan antara konsumsi daging kambing peningkatan gairah seksual atau libido hanyalah mitos yang terus berkembang di tengah masyarakat.

Faktanya, ilmu pengetahuan sampai saat ini belum bisa membuktikan bahwa torpedo kambing dapat meningkatkan hasrat seksual laki-laki.

Ari menulis, memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual, namun hal tersebut dapat terjadi karena multifaktor dan tidak selalu berhubungan dengan makanan.

"Bisa saja karena dorongan setelah mengonsumsi torpedo kambing, seseorang hanya merasa yakin libidonya meningkat (tersugesti), kemudian bersemangat, dan ini akhirnya yang meningkatkan libido tersebut," jelas Ari.

Baca: Anies Baswedan Salat Idul Adha di Halaman Balai Kota

Berita Rekomendasi

Justru fakta buruk yang harus masyarakat ketahui adalah bahwa daging kambing maupun daging sapi termasuk dalam kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak.

Lemak hewani umumnya banyak mengandung lemak jenuh, sehingga tinggi low-density lipoprotein (LDL) atau sering disebut lemak jahat.

"(LDL) dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah, baik pembuluh darah ke otak ataupun pembuluh darah ke jantung," ujar Ari.

Fakta lainnya adalah dari sisi pencernaan, ternyata mengonsumsi daging kambing berlebihan dapat menyebabkan sembelit.

Hal tersebut karena daging merah, seperti daging kambing, merupakan salah satu makanan yang membuat usus harus bekerja ekstra keras untuk mengeluarkannya.

"Oleh karena itu, harus diimbangi dengan banyak minum dan mengkonsumsi sayur-sayuran," imbuhnya.

Lalu bila yang mengonsumsi mempunyai penyakit GERD, penyakit di mana asam atau isi lambung balik arah ke atas kembali ke kekerongkongan; maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing yang berlebihan.

"Apalagi setelah mengonsumsi daging secara berlebihan dan langsung tidur karena kekenyangan, sehingga akan mencetuskan keluhan penyakit GERD-nya, serta efek jangka panjangnya meningkatnya kadar lemak dan kolesterol darah," kata dia.

Fakta di atas bukan berarti Anda tidak diperbolehkan mengonsumsi daging kambing sebagai santapan utama saat hari raya Idul Adha.

Pasalnya, daging kambing juga mengandung protein hewani yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.

"Jadi makan daging tetap penting karena mengandung protein tinggi yang penting bagi tubuh kita. Tetapi jangan dikonsumsi berlebihan, dan imbangilah dengan makan buah dan sayur untuk mengurangi serapan kolesterol di usus halus,” tutup Ari. (Ellyvon Pranita)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menimbang-nimbang Manfaat dan Mudaratnya Makan "Torpedo" Kambing", 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas