Aiman Jawab Ribuan Pertanyaan soal Khasiat Bajakah Rontokkan kanker: Ini Perlu Penelitian Lanjutan
Jadi, menurut Aiman memang perlu ada penelitian lanjutan untuk membuktikan benar-benar jika memang bajakah ini bisa jadi obat kanker
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Tanaman Bajakah menjadi viral di media sosial belakangan ini.
Tanaman ini dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit kanker.
Jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono kemudian melakukan luputan eksklusif mendalami tanaman asli Kalimantan Tengah tersebut.
Pascatayangan eksklusif tersebut, Aiman Witjaksono kini diserbu ribuan pertanyaan seputar bajakah, tanaman asli Kalimantan Tengah
Medsosnya, menurut Aiman tak pernah sepi dari pertanyaan seputar tanaman ini setelah tayangannya tentang akar bajakah tayang di program Aiman KompasTV awal pekan tadi.
Akar bajakah ini menjadi viral setelah keberhasilan siswa SMAN 2 Palangkaraya diabadikan di program Aiman Kompas TV, Siswa Juara Dunia Penyembuh Kanker - AIMAN.
Aiman dalam tayangannya menunjukkan bagaimana siswa di bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah bisa mendunia dengan karya ilmiahnya menemukan bahan alami untuk obat penyakit mematikan seperti kanker.
Karya ilmiah siswa SMAN 2 Palangkaraya ini semakin populer sejak dikenalkan ke dunia internasional hingga meraih emas pada Lomba Karya Ilmiah Internasional di Seoul, Korea Selatan, pada 25-27 Juli 2019 lalu.
Baca: Khasiatnya untuk Obati Kanker Viral, Akar Bajakah Dijual di Toko Online, Harganya Fantastis
Baca: Karya Ilmiahnya Tentang Bajakah Obat Kanker Mendunia, Banyak yang Penasaran, Datangi 3 Penemunya
![Tanaman bajakah yang tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan Tengah.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tanaman-bajakah1.jpg)
"Medos saya ribuan pertanyaan, ini bajakah benar bisa jadi obat kanker? Dimana belinya? Pertanyaan seputar itu setiap detik saya terima setelah tayangan bajakah ini," jelas Aiman ketika berbincang dengan Tribunnews.com.
Apa respon sang jurnalis saat mendapatkan pertanyaan itu? Aiman mengatakan tayangannya ini adalah penelitian awal yang perlu ditindaklanjuti oleh negara.
"Seperti di tayangan Aiman, kami redaksi KompasTV menekankan jika ini harus ditindaklanjui oleh negara. Ini hanya penelitian awal berdasarkan laboratorium dan penemuan empirik," kata Aiman.
Penelitian ilmiah yang berawal dari pengalaman nenek salah satu siswa peneliti membuktikan jika akar bajakah bisa lenyapkan kanker stadium 4. Lalu kemudian dibuktikan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Jadi, menurut Aiman memang perlu ada penelitian lanjutan untuk membuktikan benar-benar jika memang bajakah ini bisa jadi obat kanker.
"Jangan lantas dari penelitian awal ini kemudian dijadikan referensi utama, sekali lagi ini perlu penelitian lanjutan pihak terkait," tandas Aiman.
Jadi Referensi Pedagang Online
Kini tayangan Aiman memang jadi referensi, bahkan dimanfaatkan oleh pedagang online untuk meyakinkan jika akar bajakah memang benar-benar berkhasiat.
Penelusuran Tribunnews.com, pedagang menyarakankan agar menonton video Aiman di KompasTV.
"Tonton video aiman kompas tv yang menerangkan jenis bajakah yang airnya juga bisa di minum." demikian ditulis seorang penjual akar bajakah di situs belanja online.
![Siswa di Kalimantan jadi Juara Dunia Penyembuh Kanker Berkat Tanaman Langka Bajakah (Kompas TV)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bajakah3.jpg)
Apa kata Aiman?
Aiman pun mengaku jika dia pun mendapat informasi jika akar bajakah ini telah ramai dijual di pasaran.
"Iya, informasinya sekarang di Pasar Kahayan (pasar di Palangkaraya) sedang ramai dijual tanaman bajakah ini," ungkap Aiman.
Menurutnya sangat tidak bijak jika pedagang kemudian memanfaatkan ini untuk kepentingan pribadi.
Sebagai jurnalis yang memegang kode etik, Aiman pun berpesan agar pemburu bajakah, lebih jeli. Mengingat, dari pengalamannya menelusuri hutan di Kalimantan Tengah, akar ini tidak mudah ditemukan.
"Kan tidak bisa dipertanggungjawabkan keasliannya. Dari penelusuran saya bersama tim siswa peneliti itu banyak sekali tumbuhan yang mirip bajakah, tidak mudah lo menemukannya," ucap Aiman.
![Program siaran Aiman Kompas TV edisi Siswa Juara Dunia Penyembuh Kanker.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bajakah2.jpg)
Kisah Penelusuran Aiman
Bagaimana penelusuran Aiman ke Hutan Kalimantan mencari Bajakah? Simak kisahnya
Begini catatan AIMAN yang disampaikan Aiman Witjaksono.
Dua orang siswi SMA berhasil membawa karya ilmiahnya untuk dibuktikan di tingkat dunia.
Mereka menemukan tumbuhan yang bisa menyembuhkan total penyakit pembunuh nomor satu di dunia, kanker!
Pertama kali menerima informasi ini, saya setengah percaya. Kenapa?
Barangkali sama seperti yang ada di benak pembaca sekalian, apa iya??? Saya pun melakukan penelusuran awal.
Informasi saya dapatkan dari Jurnalis KompasTV di Palangka Raya Kalimantan Tengah, Kurnia Tarigan.
Ternyata informasi yang saya terima betul adanya.
Ada 2 siswi SMAN 2 Palangka Raya yang baru dua pekan lalu menerima penghargaan atas karya ilmiahnya menemukan tumbuhan penyembuh kanker, sekali lagi penyembuh, bukan meringankan, melainkan menghilangkan sel kanker yang ganas sekalipun.
Sekolah dan guru menolak wawancara??
![Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker.(KOMPAS TV)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aiman-bajakah.jpg)
Namun, ada satu masalah yang menghalangi publikasi atas temuan ini.
Pihak sekolah dan guru keberatan untuk diwawancara.
Mereka khawatir akan ada eksploitasi besar-besaran atas hutan di Kalimantan Tengah jika informasi ini tersebar.
Tim AIMAN berusaha meyakinkan bahwa publikasi atas temuan ini bertujuan untuk memberi manfaat bagi umat manusia.
Syukurlah, kami berhasil meyakinkan pihak sekolah dan para guru.
Saya bersama tim AIMAN segera bergegas menuju kota yang pernah disebut Bung Karno akan menjadi Ibu Kota RI tahun 60-an silam.
Setelah mendarat di kota ini, saya segera meluncur menuju ke SMA yang berada di tengah kota.
Saya langsung menuju laboratorium sekolah untuk melihat bagaimana bentuk tumbuhan yang diganjar medali emas pada kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan pada 25 Juli 2019 lalu.
Saya melihat sepintas hanya batang atau mirip akar pohon biasa. Tak ada yang istimewa.
Tetapi berdasar hasil uji Laboratorium yang dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, KalimantanSelatan, tumbuhan ini memiliki kandungan anti-oksidan ribuan kali lipat dari yang jenis tumbuhan lain yang pernah ditemukan. ?
Saya menanyakan apa nama tumbuhan ini?
Bajakah! Begitu orang menyebut tumbuhan ini.
![Tanaman bajakah yang tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan Tengah.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tanaman-bajakah3.jpg)
Tumbuhan ini hanya hidup di hutan. Untuk mendapatkannya, kita harus masuk ke bagian dalam hutan.
Tak puas di laboratorium, saya bergegas menuju ke hutan yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Palangka Raya.
Saya diantar oleh seorang guru dan juga 2 siswi penerima penghargaan.
Sang Guru memberi catatan, saya tak boleh memberi tahu di mana hutan itu berada!??
Setelah melewati jalur Trans Kalimantan, saya dan tim AIMAN mulai masuk ke dalam hutan menggunakan mobil.
Beberapa menit perjalanan di dalam hutan, kami tiba di lokasi yang tidak bisa lagi dilalui mobil.
Kami pun turun berjalan kaki selama beberapa menit dan tiba di sebuah tempat di tengah hutan di antara lahan gambut dengan airnya yang berwarna khas, coklat namun jernih, mirip warna minuman ringan ternama.
Di sinilah saya pertama kali melihat dan menemukan pohon yang dikatakan langka ini.
Lagi-lagi sepintas pohon ini seperti pohon biasa, sulit membedakannya dengan tanaman lain.
Bedanya, pohon ini tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang kuat dan cukup besar.
Ia bisa merambat pada ketinggian 5 meter lebih hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya.
Akarnya menghujam di dasar aliran air lahan gambut.
Satu hal lagi yang saya dapatkan, tumbuhan ini hanya hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.
![YouTube Kompas TV](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bajakah4.jpg)
Awal penemuan
Bagaimanakah kisah awal penemuan khasiat tumbuhan ini?
Adalah Daldin warga suku dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang menyampaikan pertama kali.
Ia pula yang memberi nama tumbuhan ini. Kisahnya bermula pada sekitar tahun 1970-1980-an.
Di kurun waktu itu, Ibunda Daldin menderita kanker payudara. Menurut dokter, levelnya sudah stadium 4.
Saat itulah ayah Daldin pergi ke hutan dan mencari tumbuhan ini untuk kemudian direbus dan airnya diberikan kepada sang istri.
Kondisi ibu Daldin saat itu sangat memprihatinkan.
Sejumlah bagian tubuhnya yang terkena kanker bahkan sudah mengeluarkan nanah.
Namun sepekan meminum rebusan tumbuhan itu, perubahan mulai tampak.
Luka pada payudara sang ibu membaik. Sebulan setelahnya, luka tersebut sembuh total.
Ibunda Daldin kini sehat walafiat. Dokter menyatakan bahwa Kanker yang sebelumnya menggerogoti sang ibu telah hilang sepenuhnya.
Program AIMAN yang tayang Senin 12/8/2019 pukul 8 malam di KompasTV, akan menayangkan wawancara lengkapnya.??
Bagaimanapun ini adalah sebuah awal.
Kesembuhan pada penyakit apa pun adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, melalui perantaraan makhluk-Nya, bisa alam maupun manusia.
Oleh karenanya, tak berlebihan jika temuan 2 siswi SMA ini ditindaklanjuti untuk kemanfaatan umat manusia, tanpa harus merusak alam.??
Saya Aiman Witjaksono... ?
Dijual di Situs Belanja Online, Harganya Rp2 Juta
mbuhan Bajakah khas Kalimantan Tengah viral kini diburu. Penjualannya marak di situs belanja online menawarkan tumbuhan yang kabarnya bisa sembuhkan kanker.
Ya, viralnya akar bajakah viral setelah siswa karya ilmiah SMAN 2 Palangkaraya menunjukkan jika obat khas Dayak ini menyembuhkan sakit kanker payudara.
Bukan hanya medali emas di Korea Selatan yang membuatnya tenar. Tapi khasiatnya akar bajakah ini membuat orang penasaran memburunya.
Kini, kayu bajakah sudah dijual. Bahkan marak beredar di media sosial penjual akar bajakah.
Seiring dengan mencuatnya informasi tersebut, sejumlah informasi seputar kayu bajakah juga bermunculan di media sosial.
Cukup dengan mengetikkan kata kunci 'Kayu Bajakah' atau 'Bajakah' di kolom pencarian facebook, cukup banyak unggahan seputar kayu bajakah.
Saat ditelusuri Tribunnews.com, melalui e-comerce, sejumlah toko online pun menjual akar bajakah.
Tidak hanya artikel yang mengulas tentang kayu, juga ada informasi tentang permintaan dan penjualan kayu bajakah.
Mau tahu harganya? Fantantis lo, hingga jutaan rupiah, meski ada yang dijual ratusan ribu saja.
![Penjualan akar bajakah di situs belanja online.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bajakah-dijual-online.jpg)
Sejak pagi Kamis (15/8/2019), pantauan di sejumlah toko online, beberapa pedagang online berupaya menjajakan dagangannya lengkap dengan keterangan khasiat akar bajakah.
Ada pula yang mengaku bisa menyediakan kayu bajakah memang belum disebutkan secara rinci.
Bahkan ada yang menyebut cukup mengganti biaya modal untuk pencari bajakah dan mengganti ongkos kirim.
Ada yang menawarkan dengan harga fantastis Rp1 juta hingga Rp2 Juta.
Penjual menawarkan harga tersebut dengan kualitas yang dijanjikan bagus.
Pembeli pun ditawarkan kemudahan mengonsumsi bajakah yang konon sulit dicari ini.
"Kemasan sudah di keringkan tinggal di rebus..juga menerima pesanan bajakah fresh menyesuaikan permintaan," demikian keterangan si penjual online.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.