Pakai Kipas Angin Saat Udara Panas yang Bikin Gerah Bisa Picu Heat Stroke, Kok Bisa?
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, penggunaan kipas angin di suhu udara yang sangat tinggi bisa berbahaya untuk kesehatan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Udara sangat panas hingga terasa gerah merupakan hal lumrah di wilayah tropis.
Oleh sebab itu, hampir semua rumah dan gedung sudah menggunakan air-conditioner sebagai pendingin ruangan.
Tetapi tidak sedikit juga orang yang masih menggunakan kipas angin listrik untuk menghilangkan rasa gerah.
Malah terkadang bila cuaca terasa sangat panas, berdiri di depan kipas angin masih menjadi cara yang dilakukan beberapa orang.
Namun sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, penggunaan kipas angin di suhu udara yang sangat tinggi bisa berbahaya untuk kesehatan.
Baca: Tanda Stroke yang Sering Disepelekan
Baca: 5 Penyakit Bisa Ini Muncul karena Gigi Berlubang dari Stroke Hingga Jantung, Ini Penjelasan Dokter
Baca: Kondisi Kesehatan Ria Irawan Menurun, Sel Kanker Menyebar ke Otak dan Paru
Dikatakan, kipas angin tidak aman digunakan pada saat cuaca yang sangat panas dengan kelembapan yang rendah.
Penelitian yang dilakukan di Bangladesh oleh para ahli kesehatan dunia tersebut menemukan bahwa ketika indeks panas atau alat yang mengukur suhu dan kelembapan udara menunjukkan angka yang relatif rendah, penggunaan kipas angin bisa menaikkan tekanan darah, suhu tubuh, dan meningkatkan detak jantung.
Lembaga seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control dan Prevention) sudah merekomendasikan orang-orang untuk tidak menggunakan kipas angin dalam cuaca yang panas ekstrem (heatwave), karena bisa meningkatkan kerja tubuh untuk menurunkan suhunya.
Dalam kondisi yang sangat panas dan kering dengan indeks panas sekitar 40 derajat Celsius, penggunaan kipas angin bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan heat stroke.
Ini karena ketika suhu udara sangat tinggi, kipas angin justru bisa membuat suhu tubuh kita bertambah lebih panas, tidak bisa berkeringat hingga akhirnya memicu heat stroke.
Baca: Terbaring di RSCM karena Kanker, Ria Irawan Sembunyikan Rasa Sakit dan Kesedihan dari Pembesuk
Baca: Kiki Farrel Setia Temani Ibunda yang Derita Kanker Usus, Sempat Cari Akar Bajakah dari Kalimantan
Baca: Pengakuan Vanessa Angel Soal Aroma Tubuh Hotrman Paris
Namun demikian perlu diperhatikan bahwa kipas angin hanya bisa memicu heat stroke bila digunakan di cuaca yang sangat panas dan kering. Jadi, kita dianjurkan untuk tidak menggunakan kipas angin ketika suhu udara di atas 35 derajat Celsius.
Asal tahu saja, heat stroke adalah kondisi di mana suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat Celsius.
Penyebab heat stroke bermacam-macam, bisa karena kenaikan suhu lingkungan atau aktivitas fisik yang bisa meningkatkan suhu tubuh.
Gejala heat stroke yang dapat dikenali ketika kita mulai merasa pusing, haus berlebihan, pandangan berkunang-kunang, kulit kering, badan lemas, dan napas menjadi cepat. Kalau ini sudah terjadi, tandanya kita akan kehilangan kesadaran akibat cuaca terlalu panas.
Sengatan panas ini juga bisa memicu komplikasi yang serius yang menyebabkan kerusakan pada otak dan organ internal lainnya hingga kematian.
Karena itu, jangan pernah sepelekan heat stroke. Bila mengalami gejala-gejala sengatan panas seperti di atas, minumlah air. Namun, hindari minum air yang terlalu dingin, karena hal ini bisa memicu reaksi negatif dari tubuh.
Sebaiknya segera temui dokter sebelum kondisi bertambah parah.
Berita ini sudah dimuat di Gridhealth.Id dengan judul Studi: Pakai Kipas Angin Saat Udara Panas Bisa Memicu Heat Stroke