Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Menghirup Asap Kebakaran Hutan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama terpapar asap akan menyebabkan iritasi pada mata, batuk, sesak nafas, pilek, dan sakit tenggorokan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Menghirup Asap Kebakaran Hutan
Banjarmasinpost.co.id/Faturahman
Kondisi kabut asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah cukup parah, sehingga warga gunakan masker saat keluar rumah. 

Penelitian membuktikan bahwa kondisi hipoksia sistematik kronik dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, jantung, dan lambung.

"Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa persen penurunan kadar oksigen yang terjadi akibat asap yang menutupi Pekanbaru dan kota-kota lain di Indonesia yang tertutup kabut asap?"

Begitu kata Prof Dr dr Ari Fahrial Syam seperti dikutip dari keterangan pers yang dikirim kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Senin (16/9/2019).

"Hal ini yang harus dijawab terlebih dahulu sehingga kita bisa memprediksi terjadinya hipoksia pada masyarakat akibat dari turunnya kadar oksigen dari udara tersebut," ujarnya lagi.

Di sisi lain, komponen asap akibat kebakaran hutan juga harus dianalisa, sehingga dapat diprediksi dampaknya terhadap kesehatan.

ASAP DI TENGGARONG - Kondisi kabut asap yang menutupi wilayah Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2019). Kabut asap akibat terjadi di seluruh wilayah Kalimantan Timur akibat terbakarnya lahan di kabupaten kota di Kaltim serta asap kiriman dari beberapa provinsi tetangga. (TRIUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)
ASAP DI TENGGARONG - Kondisi kabut asap yang menutupi wilayah Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2019). Kabut asap akibat terjadi di seluruh wilayah Kalimantan Timur akibat terbakarnya lahan di kabupaten kota di Kaltim serta asap kiriman dari beberapa provinsi tetangga. (TRIUN KALTIM/FACHMI RACHMAN) (Tribun Kaltim/Fachmi Rachman)

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kandungan asap dan dampak penurunan kadar oksigen sehingga dampak pada masyarakat dapat diprediksi dan diantisipasi.

"Untuk sementara memang masyarakat dianjurkan untuk tidak menghirup asap dan mencegah untuk tidak berada di luar rumah saat jumlah asap masih tinggi," tutur Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Berita Rekomendasi

Balita 4 Bulan Meninggal, Diduga akibat Kabut Asap

Anak kedua pasangan Ita Septiana (27) dan Ngadirun (34) yakni Elsa Fitaloka (4 bulan) meninggal setelah sempat dirawat di RS Ar Rasyid Palembang, Minggu (15/9/2019) pukul 18.35.

Bayi Elsa meninggal, diduga karena terkena ISPA.

Bayi Elsa Diduga Meninggal Karena ISPA
Bayi Elsa Diduga Meninggal Karena ISPA (Tribunsumsel.com)

Karena, beberapa sebelum meninggal Elsa sempat mengalami batuk-batuk dan juga disertai pilek.

"Sebelumnya, batuk, pilek dan perutnya sering kembung"

"Puncaknya semalam, seperti tidak bisa bernafas. Tetapi masih sadar dan mau minum ASI," ujar Ngadirun saat ditemui di rumah duka yang berada di Desa Yang Buluh RT 08 Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Senin (16/9/2019).

Paginya, kondisi Elsa kian tidak bagus.

Terpapar Kabut Asap Elsa Fitaloka meninggal diduga terkena ISPA, Senin (16/9/2019)
Terpapar Kabut Asap Elsa Fitaloka meninggal diduga terkena ISPA, Senin (16/9/2019) (TRIBUN SUMSEL/ARDIANSYAH)
Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas