Mengenal Mirror Syndrome, Kondisi yang Menyebabkan Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella & Ammar Zoni
Mengenal Mirror Syndrome, Kondisi yang Menjadi Penyebab Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Mengenal Mirror Syndrome, Kondisi yang Diduga Menjadi Penyebab Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab meninggalnya calon bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni terungkap.
Dilansir Kompas.com, menurut Gatot Abdurrazak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal, Irish Bella mengalami mirror syndrome yang dikenal langka.
"(Mirror Syndrome) jarang (terjadi). Boleh dicek di Google," kata Gatot dalam jumpa pers yang digelar di Rumah Sakit Harapan Kita, Grogol, Jakarta Barat, Senin (7/10/2019).
Di Indonesia sendiri rumah sakit yang bisa menangani pasien ibu hamil dengan kondisi seperti itu juga tak banyak.
"Di Indonesia memang masih jarang center yang mengerjakan teknik seperti ini. Bisa dibilang di Indonesia baru beberapa rumah sakit, termasuk Harapan Kita," kata Gatot.
Baca: Bayi Kembarnya Meninggal dalam Kandungan, Irish Bella Masih Bisa Hamil Lagi, Apa Syaratnya?
"Kalau di Asia, sudah ada di Malaysia, Thailand, Hong Kong," imbuhnya.
Bahkan, bila prosedur penanganan dilakukan, keberhasilan untuk menyelamatkan ibu dan bayi tidak bisa 100 persen.
"Prosedur ini tidak otomatis seratus persen berhasil. Kalau dilihat statistiknya, keberhasilan membantu pasien kembar TTTS ini 80 persen keberhasilannya, 20 persen dia gagal. Macam-macam kegagalannya, banyak faktor," kata Gatot.
"Jadi selain ada yang berhasil, ada yang juga gagal. Kegagalan itu tegantung stage-nya," lanjut Gatot.
Ketika Irish datang ke rumah sakit, lanjut Gatot, janin bintang sinetron Cinta Suci itu sudah dalam kondisi stage 4 dari lima stage yang ada.
"Jadi Irish datang Jumat pagi, sudah stage 4 (kondisi bahaya). Janine yang resipien (penerima darah) sudah bengkak jantungnya. Seluruh tubuh bengkak dan pertumbuhannya kecil," kata Gatot menjelaskan.
Baca: Irish Bella Alami Tekanan Darah Tinggi saat Operasi Caesar, Dokter Beberkan Kondisinya Kini
Irish disebut mengalami Mirror Syndrome yang berawal dari kondisi bayi kembar yang dikandung istri Ammar Zoni itu mengalami kondisi Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).
Artinya, pembuluh darah dua janin kembar itu berhubungan, sehingga salah satu janin 'memberi' darah kepada janin kedua.
TTTS bisa mengakibatkan komplikasi ke ibu, salah satunya Mirror Syndrome yang merupakan keadaan ketika janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.
Namun pada ibu, kondisi ini bisa disertai preeklamsia atau toxemia kehamilan, kelainan atau gangguan progresif yang ditandai kehadiran protein dalam urine serta tingginya tekanan darah.
"Sekarang kondisi ibu bagus, tekanan darah bagus. Kemarin pas di kamar operasi (tekanan darah) sampai 180/90," kata Gatot.
Dilansir verywellfamily.com, berikut adalah penjelasan singkat mengenai mirror syndrome, dari gejala, penyebab, diagnosis hingga penanganannya.
Pengertian singkat Mirror Syndrome
Mirror Syndrome atau Ballantyne Syndrome atau juga triple edema terjadi pada kehamilan ketika janin memiliki kelebihan cairan yang tidak normal.
Ibu hamil tersebut mengalami preeklamsia, suatu bentuk hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Ini adalah kondisi yang langka.
Namun, ketika terjadi, dampaknya bisa sangat serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Komplikasi kehamilan seperti Mirror Syndrome bisa membuat stres dan menakutkan.
Tindakan dini penting dilakukan ketika ada sesuatu yang tidak biasa selama kehamilan.
Gejala Mirror Syndrome
Penting untuk memperhatikan gejala Mirror Syndrome sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Kadang-kadang gejala-gejala ini dapat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti preeklampsia, sehingga pemeriksaan profesional dan diagnosis sangat penting.
Gejala sindrom cermin dapat meliputi:
- Pembengkakan yang parah dan signifikan
- Tekanan darah tinggi
- Protein ditemukan dalam urin (mudah didiagnosis dengan tes urin di lab)
- Pertambahan berat badan yang signifikan dan berlebihan dalam waktu singkat
Kadang-kadang Mirror Syndrome akan muncul dalam tes darah melalui hemodilution (suatu kondisi di mana ada lebih banyak plasma dalam darah dan jumlah sel darah merah yang lebih rendah).
Ini terjadi karena adanya kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh.
Penyebab
Dikarenakan kelangkaannya, penyebab pasti Mirror Syndrome tidak diketahui.
Namun, Mirror Syndrome biasanya disebabkan oleh sesuatu yang disebut hidrops janin.
Hidrops janin adalah suatu kondisi di mana cairan meninggalkan aliran darah dan menumpuk di jaringan janin.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal tergantung pada jenis hidrops janin, tetapi sering berkembang dari komplikasi yang mengganggu kemampuan alami janin untuk mengatur cairan.
Jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan hidrops janin dapat mencakup infeksi, sindrom genetik, masalah jantung, gangguan metabolisme, dan lain-lain.
Dalam beberapa kasus, jika seorang wanita hamil bayi kembar, sindrom transfusi twin-to-twin dapat menyebabkan hidrops janin.
Pada akhirnya, komplikasi-komplikasi ini dapat menyebabkan preeklampsia pada ibu sebagai bagian dari Mirror Syndrome selain cairan di paru-paru.
Diagnosis
Belum ada tes khusus untuk mendiagnosis sindrom cermin.
Namun, hasil dari tes lain dapat membentuk diagnosis yang sesuai.
Kelebihan cairan pada janin biasanya terlihat pada USG, dan preeklamsia dapat didiagnosis oleh penyedia perawatan kehamilan berdasarkan pembacaan tekanan darah dan / atau protein dalam urin.
Tes-tes ini, bersama dengan gejala yang dilaporkan sendiri dan tanda-tanda lain yang mungkin diamati oleh dokter, adalah poin yang berharga dalam membuat mendiagnosis Mirror Syndrome.
Pengobatan
Karena Mirror Syndrome sangatlah langka, perawatan dapat bervariasi tergantung pada situasi spesifik.
Pengobatan seringkali tergantung pada penyebab hidrop janin dan keparahan preeklampsia.
Jika penyebabnya diketahui dan dapat diobati, mengobatinya dapat meringankan gejala Mirror Syndrome untuk ibu dan bayinya.
Dalam kasus lain, terutama jika preeklampsia serius, persalinan dapat dilakukan segera dan kemudian gejala ibu akan hilang dalam hitungan hari.
Setelah bayi dilahirkan, staf unit perawatan intensif bayi baru lahir (NICU) akan menangani hidrops dan memberikan perawatan yang tepat, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Gejala-gejalanya mungkin meliputi nyeri kehamilan yang normal.
Namun, jika hal itu ternyata memprihatinkan, lebih baik segera konsultasikan pada dokter.
Bicaralah dengan dokter tentang kandungan Anda tentang tanda dan gejala serta setiap perubahan dalam gerakan dengan bayi Anda.
Perawatan prenatal secara teratur juga akan dapat membantu memantau tanda-tanda preeklampsia dan pemantauan janin.
Walaupun Mirror Syndrome jarang terjadi dan berpotensi sangat serius, sindrom ini masih dapat diobati.
Jika ibu hamil merasa ada reaksi berlebihan terhadap perubahan dalam tubuh Anda, penting untuk memberi tahu dokter untuk berjaga-jaga.
Tindakan dini adalah kunci dalam diagnosis dan pengobatan Mirror Syndrome.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Kompas.com, Dian Reinis Kumampung)