Cuaca Panas, Hindari Minum Kopi Kalau Tak Ingin Dehidrasi
Saat berada di bawah sengatan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama,dehidrasi. Bagaimana mencegahnya?
Editor: Anita K Wardhani
Selain itu, kondisi-kondisi di bawah ini juga dapat muncul sebagai gejala heat stroke.
Kepala terasa berdenyut dan pusing
Tidak banyak keringat yang keluar, meski udara sangat panas
Kulit terlihat kering, kemerahan, dan panas jika disentuh
Kram otot
Mual dan muntah
Jantung berdebar
Napas pendek-pendek
Perubahan perilaku (terlihat seperti orang linglung atau disorientasi)
Kejang
Mencegah dehidrasi dan heat stroke saat cuaca panas
Bagi mereka yang beraktivitas di bawah terik matahari, sebaiknya lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi maupun heat stroke akibat panasnya cuaca.
1. Kenali gejala dehidrasi
Mengenali gejala dehidrasi di atas, dapat membantu untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kondisi tidak bertambah parah.
2. Langsung minum saat merasa haus
Jangan tunda untuk minum saat merasa haus. Rasa haus merupakan “kode” dari tubuh, saat ia kekurangan cairan. Pada situasi yang panas, rasa haus yang dibiarkan dapat berkembang menjadi dehidrasi, dan tidak menutup kemungkinan terjadi heat stroke.
3. Lihat warna urine
Saat buang air kecil, perhatikan warna urine yang keluar. Jika warnanya kuning tua atau bahkan cokelat, maka itu tandanya kamu sudah dehidrasi. Segera perbanyak konsumsi air, apabila hal tersebut terjadi.
4. Konsumsi lebih banyak air daripada biasanya
Saat cuaca panas, kita jangan merasa cukup ketika sudah mengonsumsi delapan gelas air dalam sehari. Tubuh membutuhkan lebih banyak dari itu, karena cairan yang keluar pun lebih banyak.
5. Konsumsi juga elektrolit tambahan
Bila perlu, kamu juga bisa mengonsumsi elektrolit tambahan untuk menjaga cairan di tubuh. Ada banyak minuman elektrolit kemasan yang bisa dikonsumsi.