Harga Makin Terjangkau, Toilet Duduk Mulai Geser Toilet Jongkok
Toilet duduk ternyata lebih baik, dan aman bagi kesehatan, serta lebih bersahabat bagi penderita rematik, obesitas, anak-anak maupun lansia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengutip Laporan dari WHO, di tahun 2017, dikatakan bahwa Indonesia masih harus terus berusaha memperbaiki sistem sanitasinya, hanya sebesar 45% dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia dapat mengakses sistem manajemen pembuangan yang terstandar baik, seperti persediaan air, sistem penanganan pembuangan dan sanitasi, hingga kesadaran publik dalam penggunaannya.
Perlu disadari, normalnya manusia melakukan defekasi (Buang Air Besar - BAB) satu, dua kali, atau lebih dalam sehari.
Selain itu termasuk adanya kebutuhan berkemih atau pembuangan cairan urine (ekskresi atau Buang Air Kecil – BAK), yang bisa terjadi dalam 5-6 kali atau bahkan lebih dalam sehari.
Keduanya penting dilakukan, mengingat tubuh melakukan proses pemilahan zat bermanfaat yang diperlukan, dan membuang limbah yang tidak dibutuhkan melalui dua proses alamiah tersebut.
Idealnya berarti berapa kali kebutuhan akan toilet dalam sehari, seminggu, sebulan atau setiap waktunya bagi kalangaan anak-anak, kaum muda, lansia bahkan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Ada dua jenis toilet, yang umum digunakan di Indonesia, yaitu toilet jongkok, dan toilet duduk.
Faktanya saat ini masih banyak pertentangan antara kelebihan dan kekurangan penggunaan kedua jenis toilet tersebut.
Berikut ulasan penting dari kedua jenis toilet yang lazim digunakan di Indonesia.
Toilet Jongkok
Toilet jongkok banyak digunakan saat belum ditemukannya teknologi toilet duduk dan hingga sekarang, beberapa kalangan masyarakat masih memilih menggunakan toilet jongkok.
Baca: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Sering Buang Air Kecil hingga Gangguan Konsentrasi, Awas Berbahaya!
Secara teori kesehatan dan kajian medis, ternyata ketika melakukan Buang Air Besar dengan posisi jongkok, dapat memberikan dorongan alamiah dengan lebih baik dan cepat, karena posisi otot dan postur tubuh yang alamiah dan mendukung ketika jongkok.
Namun, dilihat dari fungsi dan modelnya, sebenarnya toilet jongkok memiliki model dan desain yang lebih kuno dan kaku, kurang nyaman digunakan, dan bisa menyebabkan keluhan nyeri pada tumit dan paha, serta membutuhkan keseimbangan tubuh yang baik ketika digunakan supaya aman.
Alhasil, penggunaan toilet jongkok sangat menyulitkan bagi orang yang mengalami gangguan pada pergelangan kaki, penderita radang sendi, keseleo, patah tulang, hingga tendonitis.
Secara umum toilet jongkok juga tidak aman untuk digunakan oleh anak-anak, apalagi kalangan manula.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.