Hari Diabetes Sedunia (14 November): Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Cara Mengobati Diabetes
Hari Diabetes Sedunia (14 November): Berikut Simak Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Cara Mengobati Diabetes
Penulis: Lanny Latifah
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia.
Tema Hari Diabetes Sedunia adalah keluarga dan Diabetes.
Diabetes merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup.
Insulin membantu mengatur kadar gula darah dengan menyerap glukosa dalam darah atau menyimpannya dalam tubuh.
Meskipun belum ada obat permanen, harus dapat dijaga dengan cara terbiasa hidup sehat, olahraga, dan obat-obatan.
Berikut ini Tribunnews rangkum segala jenis, penyebab, gejala, dan cara mengobati Diabetes dikutip dari boldsky.com, Kamis (14/11/2019).
Jenis-Jenis Diabetes
1. Diabetes tipe 1
Hal tersebut terjadi ketika pankreas berhenti total memproduksi insulin.
Sel-sel pankreas yang memproduksi insulin diserang oleh sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan berhentinya produksi hormon.
Terjadi karena faktor genetik atau faktor lingkungan lainnya akibat timbulnya virus.
Gejala diabetes tipe 1 lebih parah dan biasanya terjadi secara tiba-tiba, di antaranya rasa haus meningkat, rasa lapar yang luar biasa, penurunan berat badan yang tidak direncanakan, sering buang air kecil, penglihatan kabur, kelelahan (kelemahan), kehilangan kesadaran (jarang), mulut kering.
Insulin adalah metode perawatan yang paling umum digunakan untuk diabetes tipe 1.
Perawatan itu akan menggantikan insulin yang hilang yang berhenti diproduksi tubuh.
Sebagian besar dokter menggunakan beberapa jenis insulin, tergantung pada seberapa cepat mereka bekerja dan berapa lama efeknya berlangsung bagi tubuh pasien.
2. Diabetes tipe 2
Pankreas mengeluarkan insulin dalam Diabetes tipe 2 ini.
Namun sebagian besar tidak cukup untuk memecah glukosa dan kemungkinan akan diserap kembali oleh tubuh kita.
Tubuh juga berhenti merespon dan menggunakan insulin yang diproduksi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan diabetes tipe 2 ini terjadi.
Penyebabnya bisa melibatkan genetika dan riwayat keluarga, serta faktor gaya hidup dan resistensi insulin.
Resistensi insulin terjadi ketika sel otot, hati, dan lemak Anda tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.
lemak ekstra dalam tubuh, terutama perut juga dapat menyebabkan resistensi insulin.
Gejala diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap, ciri-cirinya antara lain:
- penyembuhan lambat luka atau luka atau infeksi, gatal pada kulit (terutama di sekitar area vagina atau selangkangan),
- pertambahan berat badan yang tidak terduga,
- infeksi saluran kemih atau ragi (pada wanita),
- berkurangnya gairah seks atau disfungsi ereksi (pada pria).
Olahraga dan diet seimbang dapat membantu mengendalikan diabetes tipe 2.
Tetapi ketika perubahan gaya hidup tidak mencukupi, dokter akan memberkan resep obat untuk menjaga afek diabetes tidak terjadi lagi.
Biasanya dokter bekerja sama dengan pasien untuk membantu mengecek kadar gula darah dan menentukan dosis insulin untuk pasiennya.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes Gestasonal cenderung menyerang pada ibu hamil.
Perubahan hormon dan variasi berat badan dapat menyebabkan diabetes gestasional.
Hal tersebut juga berkaitan dengan berat badan ekstra di sekitar perut.
Faktor-faktor lain seperti efek samping obat, kerusakan atau pengangkatan pankreas, penyakit hormon juga bertindak sebagai penyebab diabetes.
Biasanya tidak menunjukkan gejala namun ada yang sebagian besar terdeteksi ketika tes gula darah rutin.
Terkadang ibu hamil yang mengalami kondisi seperti ini dapat merasakan peningkatan rasa haus atau dorongan untuk buang air kecil.
Pasien penderita diwajibkan untuk memantau kadar gula darah dan melakukan perubahan yang diperlukan dalam diet selama kehamilan.
Pada wanita hamil juga diberikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah.
Pencegahan Diabetes
Meskipun Anda tidak dapat mencegah diabetes tipe 1, karena dipicu oleh sistem kekbalan tubuh, sebagian besar diabetes tipe 2 masih dapat dicegah.
Berikut adaah beberapa tips untuk mencegahnya.
1. Kurangi gula, karbohidrat olahan, lemak jenuh dan lemak transfer dari makanan Anda dan beralih ke gandum utuh.
2. Setidaknya lakukan latihan aerobik 150 menit (seperti berjalan atau bersepeda) setiap minggu.
3. Tambahkan sayuran dan buah ke dalam makanan Anda untuk membuatnya kaya serat.
4. Berhenti merokok.
5. Periksa BMI Anda (Indeks Massa Tubuh) secara teratur, karena obesitas meningkatkan risiko diabetes.
6. Minum lebih banyak air dan kurangi asupan makanan olahan.
7. Makanlah dengan porsi yang lebih kecil.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.