Sunat Konvensional Mulai Ditingalkan, Metode Klem Kini Banyak Dipilih
Sebelum MKlem dikembangkan,semua klem yang ada dan digunakan di Indonesia adalah produk import terutama Malaysia dan Turki
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cara sunat konvensional dengan menggunakan pisau dan jahitan maupun laser pelan-pelan mulai ditinggalkan orangtua yang menyunatkan anaknya.
Kini, orangtua memilih metode baru yakni penggunaan klem yang dinilai lebih praktis proses sunat yang lebih mudah dan cepat.
Selain itu perdarahan minimal, tanpa jahitan, proses penyembuhan luka lebih cepat, serta lebih higienis dan aman.
"Cara sunat konvensional memerlukan persiapan peralatan maupun tenaga medis lebih banyak," kata praktisi sunat dari Rumah Sunat dr Mahdian, dr Encep Wahyudan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Di Rumah Sunat dr Mahdian, lebih dari 90 persen memilih menggunakan metode baru yakni klem yang lebih aman.
Baca: Viral Bocah 3 Tahun Jalani Sunat Selama 4 Jam, Saat Perban Dibuka Setelah Pulang, Sang Ayah Syok
Rumah Sunat Dr. Mahdian telah mengembangkan klem hasil inovasi anak negeri, disebut Mklem sejak 2015.
"Sebelum MKlem dikembangkan,semua klem yang ada dan digunakan di Indonesia adalah produk import terutama Malaysia dan Turki," kata Encep.
Namun selain masalah biaya, bentuk dan kualitas klem import ini dirasakan kurang sesuai dengan anatomi penis anak-anak Indonesia sehingga diperlukan buatan dalam negeri.
"Mklem sudah disesuaikan dengan anatomis anak Indonesia pada umumnya, desain yang lebih memperhatikan kemudahan aplikasi, keamanan dan kenyamanan anak," katanya.
Mklem memiliki keunggulan dari sisi tabung, penjepit, maupun pengunci yang berupa sekrup.
Penjepit Klem terbuat dari bahan Polycarbonate (PC) khusus yang lebih kuat namun ringan, dengan pori-pori lebih kecil.
Baca: Jangan Sembarangan Sunatkan Anak, Ada Kondisi Tertentu yang Disarankan Untuk Menundanya
Yang membedakan MKlem dengan klem lain, salah satunya pada desain sekrup pengunci.
Selain lebih mudah bagi dokter, sekrup ini memiliki daya kunci yang kuat dan memungkinkan pemotongan prepusium atau kulit kulup di zero point sehingga jaringan nekrotik lebih tipis ±1 mm.
"Selain itu, kemiringan tabung juga disesuaikan dengan anatomis anak Indonesia," katanya.
Sunat modern dengan klem Iebih praktis, karena proses sunat yang Iebih mudah dan cepat, perdarahan lebih minimal, tanpa jahitan, proses penyembuhan luka Iebih cepat serta higienis dan aman.