Cecep Reza Meninggal karena Serangan Jantung, Berikut Prosedur dan Risiko Pemasangan Ring Jantung
Cecep Reza Meninggal Dunia karena Serangan Jantung, Berikut Prosedur dan Risiko Pemasangan Ring Jantung
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Cecep Reza meninggal dunia diduga karena penyakit jantung yang ia derita, Selasa (19/11/2019).
Penyakit jantung memang dapat menyerang segala usia, namun sering terjadi pada kelompok lanjut usia.
Cecep Reza meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, 31 tahun.
Sebelumnya, pemeran Bombom di sinetron Bidadari ini sempat menjalani pasang ring/stent pada 13 November 2019.
Dilansir dari healthline.com, Rabu (20/11/2019) stent merupakan tabung kawat kecil yang dimasukkan ke dalam arteri koroner yang menyempit atau tersumbat.
Arteri koroner akan mengirimkan darah yang kaya oksigen ke otot jantung Anda.
Seiring berjalannya waktu, plak akan menumpuk di arteri koroner dan membatasi aliran darah.
Hal ini dikenal sebagai penyakit jantung koroner (PJK) dan dapat merusak otot jantung sehingga berisiko terkena serangan jantung.
Saat itulah stent dapat menyelamatkan nyawa Anda.
Namun, stent bisa menyebabkan sedikit komplikasi dan efek samping.
Anda mungkin akan mengalami reaksi alergi terhadap obat atau bahan yang digunakan untuk angioplasti dan pemasangan stent.
Angioplasty dapat menyebabkan perdarahan, kerusakan pembuluh darah atau jantung, dan detak jantung yang tidak teratur.
Komplikasi potensial lainnya tetapi jarang terjadi, termasuk serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Setelah prosedur ini, jaringan parut dapat terbentuk di dalam stent Anda.
Jika itu terjadi, prosedur kedua mungkin diperlukan untuk menghilangkannya.
Ada juga risiko terbentuknya gumpalan darah di dalam stent Anda, perlu minum obat untuk mencegahnya.
Ada sedikit kemungkinan tubuh akan menolak stent.
Stent memiliki komponen logam, dan beberapa orang alergi atau sensitif terhadap logam.
Prosedur Pemasangan Stent Jantung, dikutip dari healthline.com, Rabu (20/11/2019).
Dokter akan memasukkan stent jantung di bawah anestesi lokal.
Pertama, mereka akan membuat sayatan kecil di lengan atau leher.
Kemudian, mereka akan memasukkan kateter dengan stent dan balon di ujungnya.
Mereka akan menggunakan pewarna khusus dan monitor untuk memandu kateter melalui pembuluh darah Anda ke arteri koroner yang menyempit atau tersumbat.
Ketika mereka mencapai area tersebut, mereka akan mengembangkan balon.
Hal itu akan memperluas stent dan meregangkan arteri Anda, kemungkinan akan meningkatan aliran darah Anda.
Dokter Anda akan mengempiskan balon, melepas kateter, dan meninggalkan stent.
Selama prosedur ini, filter akan mencegah plak dan gumpalan darah terlepas dan mengambang bebas dalam aliran darah Anda.
Setelah itu Anda perlu minum obat untuk membantu mencegah pembekuan di dalam stent.
Ketika arteri Anda mulai sembuh, jaringan yang ada akan mulai bergabung dengan mesh stent, menambah kekuatan pada arteri Anda.
Jenis stent yang sering disebut stent obat-eluting (DES), yang biasanya digunakan.
DES dilapisi dengan obat-obatan untuk menurunkan risiko restenosis Anda.
Restenosis terjadi ketika arteri Anda menyempit lagi.
Pemasangan stent dapat juga menghasilkan peningkatan yang luar biasa, namun itu bukan obat untuk penyakit jantung.
Anda masih harus mengatasi faktor-faktor yang lain, yaitu kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan.
Disarankan untuk makan makanan yang seimbang, melakukan olahraga secara teratur, dan berhentilah merokok.
Ubahlah gaya hidup Anda, agar dapat membantu mengobati dan mencegah penyakit jantung.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)