Jangan Buru-Buru Kemoterapi, Pasien Kanker Kelenjar Getah Bening Coba Baca Ini
Kanker menyerang seolah tidak pandang status dan usia. Muhammad Fakhri (24) didiagnosa kanker kelenjar getah bening (limfoma) jenis Hodgin stadium 4.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Mengenakan pakaian berwarna kuning muda, Muhammad Fakhri terlihat ceria saat ditemui di kediamannya di Jakarta Selatan.
Kanker menyerang seolah tidak pandang status dan usia. Muhammad Fakhri (24) didiagnosa kanker kelenjar getah bening (limfoma) jenis Hodgin stadium 4. Di usia muda, Fakhri harus berjuang melawan kanker kelenjar getah bening. Mari kita simak perjalanannya.
Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening (KGB) atau Limfoma
Prof. Peng Xiao Chi, spesialis Onkologi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengungkapkan terdapat dua jenis kanker pada sistem kelenjar getah bening, yakni limfoma hodgkin (LH) dan limfoma non-hodgkin (LNH).
Dua jenis kanker kelenjar getah bening ini memiliki gejala yang hampir sama. Prevalensi kasus LH ini yaitu sekitar 20 persen dari seluruh kasus limfoma, sisanya LNH.
Tingkat kejadiannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan juga sesuai usia. Banyak kasus pasien meninggal dikarenakan keterlambatan mendeteksi penyakit ini.
"Saat didiagnosa, rasanya biasa saja, karena saya yakin semua pasti ada jalan keluarnya," tutur Fakhry
Ia melanjutkan, "Awalnya yang saya alami gejala biasa seperti demam dan mudah kelelahan, tapi setelah mengunjungi rumah sakit terdekat barulah disebut gejala Limfoma,” tambahnya.
Di usianya yang sangat muda, Fakhry harus menghadapi kenyataan di diagnosis penyakit yang mematikan ini. Tetapi dia percaya bahwa semua pasti ada jalan keluarnya.
Memutuskan Memilih Pengobatan di Guangzhou China
Beruntung Fakhry memiliki kerabat yang sudah pernah berobat di sini, tanpa ragu ia pun berangkat ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk berjuang demi mendapatkan kesembuhan.
"Awalnya saya disuruh biopsi di Jakarta, tapi atas saran tante saya, tante saya kebetulan juga sudah sembuh dari kanker nasofaring, saya akhirnya memutuskan untuk pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital di Guangzhou China untuk menjalankan treatment cancer," ujarnya.
"Saya memulai (pengobatan) sejak November 2017 dan lepas dari pengobatan Maret 2018, ini melebihi ekspektasi saya pribadi,” ucap Fakhry.
Metode pengobatan yang dijalani oleh Fakhry di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou adalah Penanaman Biji Partikel (Brachytherapy).