Stop TB Partnership Siapkan Dana 2,5 Juta Dolar Untuk Penanganan TB di Akar Rumput
Stop TB Partnership juga mengundang masyarakat akar rumput dan masyarakat madani yang menderita TBC untuk mengirimkan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Stop TB Partnership juga mengundang masyarakat akar rumput dan masyarakat madani yang menderita TBC untuk mengirimkan proposal dengan disediakan pendanaan yang besar.
Stop TB Partnership telah meluncurkan Rencana Global untuk Memberantas TBC 2018-2022, dengan menyediakan pendanaan sebesar US$2,6 miliar per tahun untuk penelitian dan pengembangan alat baru untuk diagnosa, obat-obatan baru, dan vaksin baru TBC, dan US$13 miliar per tahun untuk pengobatan dan pencegahan TBC.
"Tidak sekadar peluncuran Rencana Global, tapi peluncuran alat konkrit dan pendanaan untuk mengimplementasikannya. Kami menunggu proposal dari organisasi akar rumput dengan dana besar karena kami harus memastikan masyarakat madani dan komunitas tetap sebagai mitra kami sepenuhnya dalam memberantas TBC.
Dan kami berbagi ke seluruh dunia formulasi pediatrik untuk anak-anak yang menderita drug-resistant TB. Saya rasa kita akhirnya mulai mendapatkan apa yang kita butuhkan untuk memberantas TBC. Masih jauh, tapi ada jalan di ujung sana," Lucica Ditiu, Direktur Eksekutif Stop TB Partnership dalam keterangan persnya, Rabu (11/12/2019).
Dengan Rencana Global baru, Stop TB Partnership juga menyediakan US$2,5 juta, pendanaan terbesar untuk proposal yang diajukan oleh organisasi akar rumput sebagai bagian dari respon terhadap TBC dan penanganan baru drug resistant TB ramah anak.
Diperkirakan 30% dari 10 juta orang yang menderita penyakit TBC pada 2018 tidak memiliki akses atau mendapatkan pengobatan yang layak. Proposal ini juga ditunggu karena kita mengakui bahwa kita tidak dapat menjangkau penduduk yang rentan terhadap penyakit ini kecuali kita bekerjasama dengan komunitas yang terpapar TBC dan organisasi yang mendukung mereka. Hanya melalui kolaborasi dengan organisasi-organisasi seperti ini kita dapat memberantas TBC.
Didukung oleh USAID dan Global Fund untuk Memberantas AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, setiap hibah akan berkisar antara US$ 25.000 dan 150.000 USD untuk mendanai kegiatan selama 12 bulan.
Challenge Facility for Civil Society grant mechanism akan mendanai proposal yang mengatasi hambatan dalam layanan pemeriksaan dan pengobatan; mempromosikan hingga menjangkau masyarakat, pendidikan dan advokasi; memberi bantuan hukum terhadap diskriminasi sistemik; dan memfasilitasi pemantauan TBC, meminta pertanggungjawaban pemerintah atas komitmen yang dibuat dalam deklarasi PBB tentang TBC.
Proposal diharapkan dari 14 negara dengan beban TBC tinggi: Bangladesh, Kamboja, Kongo, India, Indonesia, Kenya, Mozambik, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Filipina, Afrika Selatan, Tanzania, dan Ukraina. Juga termasuk wilayah ini: Anglophone Afrika, Francophone Afrika, Asia, Amerika Latin dan Karibia dan Eropa.
Pada tahun 2018, sepuluh juta menderita TBC dan 1,5 juta orang meninggal karena penyakit itu, sehingga hal itu berpengaruh besar terhadap kesehatan manusia dan ekonomi di negara-negara seluruh dunia. Sekitar 30% infeksi baru tidak terdeteksi dan tidak terpantau, dan epidemi TBC tidak akan pernah sepenuhnya terkontrol sampai semua infeksi terlacak dan ditangani.