Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tak Harus Daging Sapi yang Mahal, Ikan Lele Ternyata Ampuh untuk Cegah Anak Stunting

Tidak harus selalu daging sapi yang terkenal dengan harganya yang mahal. Sesuaikan dengan keadaan ekonomi, misalnya mengganti daging sapi dengan lele.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tak Harus Daging Sapi yang Mahal, Ikan Lele Ternyata Ampuh untuk Cegah Anak Stunting
net
ikan lele1 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Permasalahan anak tumbuh pendek atau stunting karena kebutuhan gizi yang tidak tercukupi masih banyak terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data pemantauan status gizi Kementerian Kesehatan tahun 2018, prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5 persen menjadi 29,6 persen pada tahun 2017.

Untuk mengatasi stunting orangtua sangat bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan asupan anak terutama protein hewani.

Tidak harus selalu daging sapi yang terkenal dengan harganya yang mahal. Sesuaikan dengan keadaan ekonomi, misalnya mengganti daging sapi dengan lele.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menceritakan saat dulu ia menjabat sebagai Bupati Kulon Progo dan harga daging naik ia lebih mempromosikan kepada masyarakatnya untuk makan ikan lele.

Baca: Puluhan Tahun Terpisah, Dokter Terawan dan Kepala BKKBN Bernostalgia Saat Utang Soto di Kampus

Baca: Listrik Padam Se-Jabodetabek, Pengusaha Budi Daya Lele Ini Merugi Rp20 Juta

Hasto menjelaskan ikan yang hidup di air tawar itu ternyata mengandung DHA dan omega yang bagus untuk tumbuh kembang anak-anak.

BERITA REKOMENDASI

“Pas harga daging naik lalu ada operasi pasar saya gak ambil, saya tawarkan lele saja bagus DHA dan omeganya buat anak bayi, hingga orangtua,” ucap Hasto Wardoyo saat ditemui di Kantor Pusat BKKBN, di Jakarta Timur, Kamis (12/12/2019).

Ikan lele juga tidak mengandung lemak jenuh seperti sapi yang kalau dikonsumsi berlebihan bisa berbahaya bagi tubuh.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di acara Wisuda Angkatan Kedua Akademi Keluarga Hebat Indonesia Tahun 2019 di Kantor Pusat BKKBN, di Jakarta Timur, Kamis (11/12/2019).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di acara Wisuda Angkatan Kedua Akademi Keluarga Hebat Indonesia Tahun 2019 di Kantor Pusat BKKBN, di Jakarta Timur, Kamis (11/12/2019). (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

“Daging itu ada lemak jenuhnya gak bagus, tidak penting juga bagi bayi. Harganya daging juga sampe Rp 120 ribu, lele Rp 20 ribu,” ucap Hasto.

Selain memastikan kandungan yang dikonsumi anak selama 1.000 hari pertama, cegah anak stunting juga dari pra kehamilan.

Caranya adalah memastikan kesehatan pasangan suami dan istri minimal 200 hari sebelum perbikahan untuk menghasilkan sel telur yang terbaik.


“Ya jangan harap ciptakan generasi unggul kalau berasal dari sel telur yang suaminya perokok berat misalnya. Siapkan dari 200 hari sebelum konsepsi,” kata Hasto.

=====================

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas