Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sekitar 120 Ribu Anak Perempuan Terancam Tidak Mendapat Vaksinasi HPV Lanjutan

Pemerintah harus lebih mementingkan masa depan putri bangsa dengan segera menyediakan vaksin HPV untuk siswi SD, supaya program bagus ini berlanjut

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sekitar 120 Ribu Anak Perempuan Terancam Tidak Mendapat Vaksinasi HPV Lanjutan
NIKITA
Deteksi Lebih Awal, Waspadai 7 Tanda Gejala Kanker Serviks. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks telah direncanakan untuk berkembang menjadi program nasional.

Namun bukannya diresmikan menjadi program imunisasi nasional, program percontohan vaksinasi HPV tahun ini justru berada di ujung tanduk.

Prof Andrijono SpOG, pendiri Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) menyatakan, vaksinasi HPV anak sekolah harusnya dilakukan bulan November.

"Tapi hingga saat ini pertengahan Desember, belum juga ada tanda akan segera dilaksanakan,” katanya dalam keterangan pers, Selasa (17/12/2019).

Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) ini mengatakan, ini membuat sekitar 120.000 anak perempuan terancam tidak mendapat vaksinasi HPV lanjutan.”

Program vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dimulai dengan program percontohan di Jakarta pada 2016.

Program serupa mulai dilakukan di beberapa daerah lain, dan pada 2018 telah dilakukan pula di Yogyakarta (Kabupaten Bantul dan Kulon Progo), Surabaya, Makassar, dan Manado.

Baca: Kisah Sedih Dimas Bocah 12 Tahun dengan Berat 10 KG Tak Berdaya, Diurus Ayah Hingga Kerja Serabutan

Baca: Suntik Vaksin HPV, Lelucon Syamsir Alam Takut Tatonya Luntur

Baca: Gaya Hidup Sehat Seperti Apa yang Bisa Turunkan Risiko Kanker Serviks?

Berita Rekomendasi

Menurut Ketua Umum CISC (Cancer Information and Support Group) dan juga anggota KICKS Aryanthi Baramuli, program percontohan vaksinasi HPV berjalan lancar sejak 2016 dengan cakupan mencapai lebih dari 90%.

“Baru kali ini terlambat, karena ada masalah dalam hal ketersediaan vaksin HPV. Hingga saat ini, vaksinnya masih belum tersedia untuk program," tuturnya.

Dikatakannya, pemerintah harus lebih mementingkan masa depan putri bangsa dengan segera menyediakan vaksin HPV untuk siswi SD, supaya program bagus ini bisa segera dilanjutkan.

Pergantian kabinet pemerintahan ditengarai turut berkontribusi dalam keterlambatan ini. Padahal, dasar hukum pengadaan vaksin HPV sudah ada, yakni Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 11/2018.

Vaksin HPV diindikasikan untuk perempuan dan laki-laki usia 9 – 45 tahun. Pada usia 9 – 13 tahun, vaksin hanya diberikan dalam dua dosis; lebih sedikit ketimbang pada usia 14 tahun ke atas, yang diberikan dalam tiga dosis.

Program vaksinasi HPV di Indonesia menyasar siswi kelas 5 SD/sederajat (dosis pertama), dan dosis kedua diberikan setahun kemudian, saat mereka duduk di kelas 6 SD/sederajat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi HPV (2 dosis) untuk anak perempuan usia 9 – 13 tahun merupakan salah satu intervensi yang kategori intervensi ‘best buys’ yang cost effective.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas