Medina Zein Dicurigai Postantrum, Depresi Usai Melahirkan Sampai Takut Gendong Bayi, Apa Sousinya?
Ibunda Medina Zein, Tien Wartini menduga anaknya mengidap postantrum, atau depresi pascamelahirkan. Bagaimana mengatasinya?
Editor: Anita K Wardhani
Postpartum depression adalah penyakit yang nyata. Faktanya, ternyata 10 persen dari ayah juga mengalaminya.
Seperti apa sih, gejala depresi tersebut? Biasanya gejalanya tidak disadari, lebih seperti musuh dalam selimut.
Parahnya, bahkan si ibu sendiri sering tak ingin mengakuinya. Hal tersebut lebih karena si ibu merasa ia tidak seharusnya mengalami hal tersebut.
Ia "seharusnya" merasa bersyukur karena dianugerahi dan menjalankan kewajibannya dengan sesempurna mungkin.
Baca Juga: Tak Kunjung Tunjukan Batang Hidungnya Sejak Medina Zein Terlibat Kasus Narkoba, Lukman Azhari Menghindar?
Tak heran jika ia merasa lelah, tersiksa akan merasa terlalu malu dan takut mengungkapkan.
Gejala yang timbul dari postpartum depression adalah kecemasan atau kepanikan yang tak terlukiskan.
Si ibu akan mengalami kekhawatiran yang konstan, mudah menangis, mudah tersinggung, dan merasa marah terhadap dirinya sendiri, pasangannya dan kadang-kadang bahkan anaknya.
Jadi, apa yang harus dilakukan jika Anda ternyata mengalami hal tersebut?
Kabar baiknya ada beberapa ide yang bisa Anda terapkan agar tetap sehat secara emosional selama kehamilan dan setelah melahirkan bulan pertama:
1. Kenali risiko Anda
Kabar buruknya postpartum depression tidak pandang bulu, semua perempuan hamil dan melahirkan mempunyai risiko yang sama.
Namun, kurangnya kehidupan sosial yang sehat, kurangnya dukungan dari orang sekitar, riwayat depresi pribadi atau di keluarga, konflik perkawinan, kesulitan keuangan dan stres, semua itu hal umum yang dapat melambungkan risiko Anda.
2. Usahakan tidur yang cukup