Selama 2024, 100 Orang Opname di RSCM Gara-gara Kecanduan Judi Online
Yang jalani perawatan 200 orang dan dari riset yang dilakukan remaja dan dewasa muda lebih berisiko alami kecanduan judi online
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RS Ciptomangunkusumo ( RSCM) Jakarta DR dr Kristiana Siste Kurniasanti SpKJ(K) mengungkapkan, di tahun 2024 ini kesadaran untuk berhenti dari aktivitas adiksi judi online meningkat.
Ini ditandai banyaknya korban kecanduan judi online yang mencari pertolongan ke profesional.
Disebut Kristiana, hampir 100 orang menjalani rawat inap di RSCM untuk menyembuhkan adiksi.
Sementara untuk pasien rawat jalan, jumlahnya mencapai dua kali lipat dari pasien rawat inap.
Baca juga: VIRAL Video Promosikan Judol, Denny Cagur Ternyata Juragan Tanah dan Rumah, Nilainya Rp53,3 Miliar
"Yang rawat inap itu nyaris mendekati 100 orang, sementara rawat jalan dua kali lipat dari yang rawat inap," ujar dia dalam press briefing bersama IDI ditulis Jumat (8/11/2024).
Menurut dia, pascapandemi orang yang kecanduan judi online meningkat.
Tren ini signifikan naik sejak 2021, seiring menjamurnya pinjaman online dan instan pencairannya.
Dari riset yang dilakukan pihaknya, remaja dan dewasa muda lebih berisiko alami kecanduan judi online.
Menurut dr Kristiana, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan otak remaja yang belum sempurna seutuhnya.
"Ada area bagian otak depan yang matur (matang) di belakangan hari.
Jadi kalau perempuan (baru matang) di usia 20 tahun, laki-laki 21 tahun. Otak bagian korteks prefrontal (PFC)," ungkap dia.