Skizofrenia dan Gangguan Kepribadian, Penyakit Kejiwaan Ini Sulit Disembuhkan
Ada banyak tipe penyakit yang terkait dengan mental, tapi ada dua yang sulit untuk disembuhkan atau bisa diidap seumur hidup.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ada banyak tipe penyakit yang terkait dengan mental, tapi ada dua yang sulit untuk disembuhkan atau bisa diidap seumur hidup.
Psikolog Klinis dan Hipnoterapis, Liza Marielly Djaprie menyebutkan dua jenis kelainan tersebut adalah skizofrenia dan gangguan kepribadian.
Skizofrenia ini gangguan mental yang berdasarkan adanya gangguan pada bagian otak organ tubuh yang paling krusial.
Alhasil penderitanya akan menunjukan gelaka seperti berhalusinasi, mengamuk, termasuki juga yang sering ditemui tidak pakai baju di jalan raya.
“Skizodrenia ini ada yang salah dengan otaknya, jadi susah karena memang ada yang salah sama otaknya kita gak bisa ganti otak,” tutur Liza kepada Tribunnews.com, Rabu (8/1/2020).
Sementara terkait gangguan kepribadian, penyakit yang penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.
Baca: Tes Kepribadian: Pilih 1 Gambar & Ketahui Gangguan Mental yang Kamu Alami, Skizofrenia atau Maniak?
Baca: Sejumlah Permasalahan Sebabkan Gangguan Skizofrenia yang Dialami Anak Elvy Sukaesih
Beberapa contoh ganggun kepribadian diantaranya seperti paranoid atau ketakutan berlebih, gangguan yang skizoid atau sulit mengekspresikan emosinya, antisosial, atau narsis.
Gangguan kepribadian ini sulit sembuh karena sebenarnya sudah ada sejak usia anak-anak, kemudian diekspresikan saat remaja hingga dewasa karena ada faktor pemicu seperti pengalaman buruk masa lampau, trauma, stres, pola asuh, lingkungan di sekolah atau bullying.
Tapi penyakit kepribadian ini bisa ditahan dengan terapi pribadi dan keluarga, obat dan kesadaran dari penderita kalau ia punya kelainan pribadi.
“Ada obat, jadinya holistik harus ada obat, terapi konseling harus ada PR yang dikerjakan harus ada family therapy juga,” pungkas Liza.