Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tips Kesehatan: Apa itu Penyakit Pneumonia? Kenali Penyebabnya hingga Cara Pencegahan

Berikut ini penjelasan mengenai Penyakit Pneumonia, kenali penyebabnya hingga cara pencegahannya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in Tips Kesehatan: Apa itu Penyakit Pneumonia? Kenali Penyebabnya hingga Cara Pencegahan
Kompasiana.com
Ilustrasi - Berikut ini penjelasan mengenai Penyakit Pneumonia, kenali penyebabnya hingga cara pencegahannya 

TRIBUNNEWS.COM - Pneumonia merupakan infeksi paru-paru di mana kantung udara (alveoli) terisi dengan nanah atau cairan yang menyebabkan peradangan.

Infeksi tersebut bisa disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.

Dikutip Tribunnews.com dari laman Boldsky, Sabtu (11/1/2020), faktor umum penyebab Pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae dan jamur Pneumocystis jiroveci.

Pneumonia akan mengancam jiwa ketika menyerang orang yang lebih tua, bayi, dan seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Lima negara teratas yang terkena infeksi paru-paru ini adalah India, Cina, Bangladesh, Pakistan, dan Indonesia.

Gejala pneumonia dimulai dari yang ringan hingga berat, tergantung pada jenis virusnya, usia, dan kondisi kesehatan penderita.

Umumnya penderita akan merasakan gejala berupa batuk berdahak, demam atau kedinginan, sesak napas, kelelahan, detak jantung berdegup cepat, berkeringat, diare, sakit kepala, sakit bagian dada, dan sianosis (perubahan warna kulit keabu-abuan atau kebiruan).

Ilustrasi Gambar Pneumonia
Ilustrasi Gambar Pneumonia (Tangkapan layar healthline.com)
Berita Rekomendasi

Jenis-jenis Pneumonia

1. Pneumonia yang didapat di rumah sakit (HAP)

Pneumonia HAP atau dikenal juga pneumonia nosokomial, bisa berkembang pada seseorang dalam waktu 48-72 jam ketika dia dirawat di rumah sakit karena penyakit lain.

Pasien yang menggunakan ventilator pernapasan sangat beresiko tinggi terkena HAP.

2. Pneumonia yang didapat dari masyarakat

Pneumonia CAP adalah pneumonia yang didapat di luar fasilitas perawatan kesehatan.

Ia merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas antara gangguan menular lainnya.

3. Pneumonia yang didapat dari layanan kesehatan

Terjadi pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Namun, menyerang pasien warat jalan di klinik hemodialisis dna melakukan kontak selama terapi.

Terutama beresiko organisme yang resistan terhadap berbagai obat.

4. Pneumonia aspirasi

Terjadi jika seseorang menghisap air liur, makanan padat, atau muntah ke dalam paru-paru alih-alih perut.

Hal tersebut dapat menyebabkan infeksi paru-paru.

Cara Pengobatan

Pengobatan Pneumonia biasanya bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

1. Obat-obatan

Obat-obatan seperti antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia bakteri.

Obat antijamur untuk pneumonia jamur dan antivirus untuk pneumonia virus.

Obat-obatan tersebut dikonsumsi selama berminggu-minggu untuk membersihkan infeksi paru-paru.

2. Obat-obatan yang dijual bebas

Obat-obatan yang dijual bebas digunakan untuk mengatasi gejala-gejala pneumonia seperti batuk, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan diare.

3. Terapi oksigen

Terapi oksigen akan diberikan ketika kadar oksigen dalam darah mulai rendah.

4. Terapi pernapasan

Dalam terapi pernapasan, obat-obatan tertentu akan dikirim langsung ke paru-paru.

Ilustrasi - Umumnya penderita akan merasakan gejala berupa batuk berdahak, demam atau kedinginan, sesak napas, kelelahan, detak jantung berdegup cepat, berkeringat, diare, sakit kepala, sakit bagian dada, dan sianosis (perubahan warna kulit keabu-abuan atau kebiruan).
Ilustrasi - Umumnya penderita akan merasakan gejala berupa batuk berdahak, demam atau kedinginan, sesak napas, kelelahan, detak jantung berdegup cepat, berkeringat, diare, sakit kepala, sakit bagian dada, dan sianosis (perubahan warna kulit keabu-abuan atau kebiruan). (medicalnewstoday.com)

Tips mengatasi Penyakit Pneumonia

1. Berhenti merokok.

2. Tutup mulut ketika batuk maupun bersin.

3. Cuci tangan dengan menggunakan disinfektan secara berkala.

4. Tetap terhidrasi sepanjang hari.

5. Istirahat yang banyak.

6. Perkuat sistem kekebalan tubuh.

7. Minumlah minuman hangat atau mandi uap untuk meredakan pernapasan.

(Tribunnews.com/Lanny Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas