Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Asupan Makanan yang Disarankan Ahli Gizi untuk Mencegah Stunting

Stunting atau kurang gizi mengganggu pertumbuhan anak. Tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Asupan Makanan yang Disarankan Ahli Gizi untuk Mencegah Stunting
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PENCEGAHAN STUNTING - Kader Posyandu mengukur tinggi badan balita dalam pemeriksaan rutin satu bulan sekali di Taman Posyandu Delima, RW 03 Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, Kamis (19/12/2019). Setelah sukses mengoptimalisasikan Posyandu Balita untuk menurunkan angka stunting di Kota Malang dari 22 persen ke 17,8 persen, Pemkot Malang berencana mengembangkan Posyandu Remaja untuk edukasi reproduksi dan upaya hidup sehat sejak remaja. Dengan edukasi dan pemahaman kesehatan yang tersosialisasikan secara luas, Pemkot Malang optimis dapat menekan angka stunting di Kota Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —  Stunting atau kurang gizi mengganggu pertumbuhan anak. Tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.

Hal itu dapat dihindari dengan memastikan kandungan pada asupan makanan yang mereka santap.

Ahli Gizi dari FKUI RSCM, dr. Saptawati menyebutkan makanan yang disarankan adalah makanan yang mengandung protein dan asam amino seperti yang terdapat pada jenis daging merah seperti daging sapi.

Bukan hanya protein, pada daging merah juga terdapat zat besi dan bagus juga untuk mengatasi sel darah merah.

“Daging newah itu bagus sekali buat anak, paling  bagus zat besinya itu kalau dapat dari daging merah  gitu, nah kita usahakan si anak makan dari daging merah, bisa di soup, bisa dibuat bola-bola daging,” papar dr. Saptawati di Jakarta Pusat.

Baca: Perlukah Seorang Ibu Mengungkap Kesedihannya kepada Anak?

Kalau daging merah dianggap kemahalan, ibu bisa menggantinya dengan kacang-kacangan seperti kacang merah atau pun kacang polong karena kacang mengandung protein nabati.

BERITA TERKAIT

“Kalau mahal bisa diganti dengan kacang-kacangan, kacang merah, dengan kacang polong, bisa diganti,” tutur dr. Saptawati.

Ada makanan lainnya yang mengandung protein tinggi dan juga terjangkau yaitu telur ayam.

Sehingga disarankan orangtua mulai mengenalkan telur kepada sejak mulai diberikan Makanan Pendamping Asi (MPASI).

Porsinya cukup satu buah satu hari, dan agar menghindari alergi beri lebih duru bagian kuningnya terlebih dulu, karena pada bagian putih telur banyak megandung protein.

“Sumber protein paling bagus sebenarnya telur, ada vitaminya d-nya juga, kalsiumnya banyak jadi biasanya zaman saya kecil dulu ortu saya kasih kuning telur mentah kayak madu gitu kan,” papar dr. Saptawati.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas