Susah Berhenti Merokok? Kenali Empat Faktor yang Bantu Dari Ketagihan
Sifat adiksi yang terdapat pada kandungan nikotin di dalam rokok konvensional dan elektrik membuat penggunanya susah berhenti merokok atau ketagihan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sifat adiksi yang terdapat pada kandungan nikotin di dalam rokok konvensional dan elektrik membuat penggunanya susah berhenti merokok atau ketagihan.
Bagi mereka yang sudah jadi perokok aktif tentunya cukup kesulitan jika ingin langsung berhenti karena harus didukung oleh sejumlah faktor.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Agus Dwi Susanto menyebutkan ada empat faktor untuk membantu berhenti merokok.
Faktor pertama dan kedua yaitu menghentikan adiksi dan memutuskan nikotin.
Baca: Rokok Elektrik Berbahaya, Dokter Ungkap Ada Pasien yang Alami Kebocoran Paru-paru
Baca: Ini Tahapan Kondisi Tubuhmu Setelah Berhenti Merokok, dari 20 Menit Pertama hingga 15 Tahun Kemudian
Dua faktor ini bisa dibantu dengan bantuan medik yakni dengan terapi maupun obat yang dikonsumsi selama tiga bulan.
"Jadi selama tiga bulan ada kombinasi, yaitu konseling dan tambahan dalm bentuk obat yang diminum, itu kita punya di Indonesia,” kata dr. Agus saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).
Kemudian faktor ketiga dan keempat adalah perilaku gaya hidup dan lingkungan seperti dukungan dari keluarga sebagai pihak yang terdekat.
"Perilaku dan lingkungan yang sulit karen obat tdk bisa menjangkau dua faktor itu, harus dibantu keluarga," ungkap dr. Agus.
Jika sudah berhenti merokok maka bisa membantu menghilangkan efek racun pada tubuh tapi tidak langsung, minimal sepuluh tahun setelah berhenti merokok.
"Membersihkan paru, jika sudah berhenti merokok paling tidak 10 tahun, racun dari rokok akan keluar sendiri, tetapi yang sudah menempel tidak bisa ilang, dan dengan program bisa," pungkas dr. Agus