Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Analisa Psikolog Tentang Totok yang Mengaku Raja' Keraton Agung Sejagat, Alami Gangguan Jiwa Ini

Psikolog menganalisa kejiwaan Totok Santoso Hadiningrat yang mengaku sebagai 'Raja' Keraton Agung Sejagat.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Analisa Psikolog Tentang Totok yang Mengaku Raja' Keraton Agung Sejagat, Alami Gangguan Jiwa Ini
Instagram @hrhtoto
Bagaimana masa lalu Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat, sebelum ia membangun kerajaan di Purworejo? 

TRIBUNNEWS.COM - Psikolog menganalisa kejiwaan Totok Santoso Hadiningrat yang mengaku sebagai 'Raja' Keraton Agung Sejagat.

Rupanya Totok bukan warga Purworejo, sudah 2-3 tahun ini ia tinggal di Sleman dan memiliki usaha angkringan di rumah kontrakannya.

Rumah kontrakan Totok berada di Jalan Berjo-Pare, RT 05, RW 04, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bisanya setiap hari ada pengikut Totok yang berjaga di angkringan yang dilengkapi dengan beberapa gazebo itu.

Namun gerobak angkringan dan papan namanya telah tiada. Menurut salah seorang warga, angkringan tersebut telah dibongkar aparat kepolisian saat menggeledah rumah kontrakan Totok, Rabu dini hari (15/01/2020).

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia.
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia. (Dok Istimewa via Kompas.com)

Totok dan 'ratunya', Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat alias Fanny Aminadia memang sudah diamankan pihak kepolisian dengan tuduhan awal melakukan penipuan.

Menurut psikolog klinis Linda Setiawati, pimpinan Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso mengidap waham.

Berita Rekomendasi

Sama seperti mereka yang mengaku-aku nabi atau malaikat seperti Lia Eden.

Baca: Sang Ratu Miliki Bisnis Salon Hingga Rumah Makan, Jadi Sumber Uang Keraton Agung Sejagat

Baca: Cerita di Balik Penemuan Terowongan Kuno di Klaten: Warga Bawa Senapan hingga Panggil Pawang Ular

Lia Eden beserta pengikutnya mendatangi Gedung KPK, Senin (16/2/2015).
Lia Eden beserta pengikutnya mendatangi Gedung KPK, Senin (16/2/2015). (Eri Komar Sinaga/Tribun Jakarta)

Waham merupakan suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya, tapi diyakini dengan teguh oleh yang bersangkutan. Waham termasuk gangguan jiwa.

"Saya pertama kali baca tentang berita ini, ada orang yang mendirikan kerajaan dan mengaku dirinya sebagai raja, pertama kali ketika saya membaca kalau di dunia psikologis, saya kepikiran langsung tentang waham," ujar Linda Setiawati, dilansir dari Youtube Metrotvnews.

Orang yang mengidap waham selalu berkeyakinan bahwa apa yang dia lakukan adalah benar. Meskipun orang di sekitarnya mengatakan bahwa itu adalah hal yang salah.

"Jadi walaupun orang di sekitarnya bilang itu tidak benar tapi dia punya keyakinan yang teguh apa yang aku percaya ini bener," imbuh Linda.

Waham terdiri dari berbagai jenis, namun jika dilihat dari kasus Totok Santoso diduga dia mengidap waham kebesaran.

"Ada banyak jenis waham, kalau yang ini spesifiknya adalah waham kebesaran, waham kebesaran merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya merupakan orang yang spesial.

Sesuai dengan namanya kebesaran berarti seseorang ini merasa yakin bahwa dirinya itu seseorang yang spesial, seseorang yang punya kekuatan khusus atau kepintaran khusus, contoh menjadi seorang nabi atau raja, yang pada kenyataanya tidak demikian," jelas Linda panjang lebar.

Baca: Menangis di Pusara Sang Bunda, Dewi Irawan: Selamat Bertemu Ayah, Ibu

Baca: Teddy Kembali Buka Suara Tentang Aset Warisan Lina, Mulai dari Sertifikat Tanah Hingga Berlian

Penyebab munculnya waham bisa dari berbagai faktor seperti genetik, lingkungan sekitar dan juga trauma di masa lalu.

"Kalau kita ngomongin soal penyebab munculnya waham, bisa beberapa faktor apakah mungkin memang secara genetik, selain faktor biologis ada juga faktor lingkungan dan trauma masa lalu yang perlu ditelisik lagi," tutupnya.(GridHEALTH.id )

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas