Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Iya Minum Teh Setelah Makan Bukan Kebiasaan Sehat? Ini Penjelasannya

Minum teh merupakan hal yang lazim dilakukan. Bahkan tak sedikit orang yang memilih minum teh setelah makan, baik ri rumah, warung, atau restoran.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Apa Iya Minum Teh Setelah Makan Bukan Kebiasaan Sehat? Ini Penjelasannya
greenoverdose
Minum teh hijau. 

TRIBUNNEWS.COM - Minum teh merupakan hal yang lazim dilakukan. Bahkan tak sedikit orang yang memilih minum teh setelah makan, baik di rumah, warung makan, atau restoran.

Segelas teh manis memang akan terasa menyegarkan setelah kita menyantap jenis makanan apa pun.

Akan tetapi, di balik semua kenikmatan tersebut, ternyata minum teh setelah makan menyimpan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Alasan tidak boleh minum teh setelah makan

Mengonsumsi teh memang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Sejumlah penelitian mengemukakan bahwa kandungan antioksidan dan polifenol di dalam teh dapat mengurangi risiko berbagai macam penyakit, di antaranya tekanan darah tinggi, penyakit hati (liver), serangan jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.

Meski demikian, kebiasaan minum teh saat makan atau setelah makan bukan hal yang baik karena dapat memberikan dampak kurang sehat.

Berita Rekomendasi

Alasannya, teh mengandung tanin dan polifenol (senyawa fenolik) yang dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Akibatnya, jika kita sering sekali mengonsumsi teh, maka risiko kekurangan zat besi dalam tubuh pun meningkat.

Semakin kuat cita rasa tehnya maka semakin besar efek teh untuk mengikat zat besi di dalam usus.

Baca: 4 Manfaat Mengkonsumsi Daun Jambu Biji, Kendalikan Diabetes hingga Menurunkan Kolesterol

Baca: Kurangnya Aktivitas Fisik Memicu Penyakit Tidak Menular

Baca: Tablet Tambah Darah Bantu Penuhi Gizi Ibu Hamil yang Mengalami Anemia

Salah satu contohnya adalah teh hitam. Teh hitam adalah jenis teh yang telah melewati serangkaian proses oksidasi lebih banyak sehingga menyebabkan warnanya menjadi lebih gelap dan memiliki cita rasa yang lebih kuat.

Jenis teh ini juga tinggi akan kandungan polifenolnya. Selain teh hitam, teh herbal, serta jenis minuman lainnya, seperti kakao (bubuk cokelat), espresso, dan kopi juga tidak baik dikonsumsi saat makan.

Jenis minuman tersebut dapat mengikat zat besi dari makanan sebelum sempat diserap oleh tubuh. Akibatnya, nutrisi yang kita dapatkan dari makanan pun menjadi sia-sia.

Kondisi ini berlaku baik pada pria maupun wanita.

Akan tetapi, tidak semua orang akan langsung mengalami kekurangan zat besi akibat minum teh saat makan. Terlebih para penikmat daging merah, ikan, dan daging unggas.

Sebabnya, ketiga jenis protein hewani tersebut dapat membantu mengatasi hambatan penyerapan zat besi.

Kendati demikian, risiko tersebut tetap ada, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat kekurangan zat besi.

Tak hanya itu, perempuan yang sedang menstruasi, kelompok vegan dan vegetarian juga disarankan untuk tidak melanjutkan kebiasaan makan sambil minum teh.

Zat besi sendiri merupakan salah satu jenis mineral penting yang memiliki peran mengangkut oksigen dalam darah. Jika tubuh kekurangan zat besi maka dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kekebalan tubuh.

Wanita lebih banyak membutuhkan zat besi dibandingkan pria. Jika pria membutuhkan sekitar 8 miligram zat besi per hari, maka wanita membutuhkan sekitar 18 miligram per hari.

Wanita butuh lebih banyak zat besi lantaran kaum hawa berisiko kehilangan zat besi saat menstruasi.

Alasan tidak dianjurkan minum teh saat makan lainnya adalah dapat berisiko mengurangi ketersediaan katekin dalam tubuh.

Katekin adalah senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan, termasuk teh, yang berperan penting dalam berbagai fungsi fisiologis tubuh.

Waktu yang disarankan untuk minum teh

Jika tidak disarankan untuk minum teh saat makan, lantas kapan sebaiknya waktu terbaik untuk minum teh?

Apabila ingin minum teh setelah makan, sebaiknya beri jeda kira-kira hingga satu jam lamanya. Ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki riwayat kekurangan zat besi.

Selain itu, jika tidak mengonsumsi daging merah dan sedang menjalani diet vegetarian, maka waktu terbaik untuk minum teh adalah terpisah alias tidak saat makan.

Hal tersebut bertujuan untuk menghindari gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh. Apabila ingin minum teh setelah makan, kita bisa memilih mengonsumsi teh hijau atau teh jahe.

Kedua jenis teh tersebut diyakini dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dan tidak berdampak pada penyerapan zat besi layaknya teh hitam.

Bagi yang tidak memiliki riwayat kekurangan zat besi dan ingin minum teh setelah makan, sebaiknya seimbangkan asupan makanan kaya zat besi dan vitamin C guna membantu penyerapan zat besi dalam tubuh menjadi maksimal.

Sementara, bagi yang memiliki riwayat kekurangan zat besi atau kondisi kesehatan lainnya sebaiknya membatasi minum teh saat makan.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Meski Nikmat, Minum Teh Setelah Makan Bukan Kebiasaan yang Sehat

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas