Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kenali Gangguan Irama Jantung dan Penanganannya

PJK merupakan penyebab 80% gangguan irama jantung dan dapat berakhir dengan kematian mendadak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kenali Gangguan Irama Jantung dan Penanganannya
Independent.co.uk
ILUSTRASI SERANGAN JANTUNG 

"Jika dibutuhkan tindakan lebih lanjut, pasien dapat melakukan terapi penyakit jantung koroner secara langsung, seperti pemasangan ring dan operasi bypass jantung di lokasi yang sama,” tutur Dr Roswin

Diharapkan, sambungnya, pasien jantung dengan komplikasi berat tidak perlu berobat di luar negeri, namun cukup di dalam negeri dengan tetap mendapatkan penanganan dan pengobatan yang terbaik dari RS MMC.

 Data statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45 persen kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK). Dan World Health Organization memperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030.

PJK ini jika tidak tertangani dengan baik dapat memicu beberapa komplikasi yang berakibat fatal, di antaranya serangan jantung, gagal jantung, nyeri dada (angina), gangguan irama jantung (aritmia), henti jantung, penyakit penyempitan pembuluh darah (arteri perifer), emboli paru, pembengkakan arteri (aneurisma), dan henti jantung.

Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah RS Metropolitan Medical Centre (MMC) Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, KKV, FINASIM, FACP, FICA, MARS mengatakan bahwa PJK merupakan kondisi pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak.

Jika lemak semakin menumpuk akan mempersempit arteri dan akibatnya aliran darah ke jantung menjadi berkurang.

Untuk mengenali serangan jantung itu terdapat cirinya, yakni nyeri dada yang biasanya terasa di bagian tengah atau kanan atau kiri atau ulu hati, dapat terjadi lebih dari 15 menit atau lebih, rasanya seperti tertindih benda berat, atau dada seperti terikat.

Berita Rekomendasi

Juga disertai penjalaran ke lengan kiri atau kadang-kadang kanan, leher, rahang, disertai keringat dingin, mual, kadang-kadang muntah, juga terjadi komplikasi sesak, lemah, pingsan, dan kejang.

Untuk penangananan,  Eka menyebut perlu intervensi, dengan menggunakan obat nitrat, oksigen, pengencer darah, pengontrol tensi dan jantung, pengontrol kolesterol dan peradangan, dan obat lain yang dibutuhkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas