Ciri-ciri Orang yang Rentan Meninggal oleh Serangan Virus Corona
Mayoritas korban meninggal akibat virus corona baru tersebut memiliki penyakit penyerta.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Komisi Kesehatan Nasional China merilis detail kematian 17 korban pertama virus corona baru, berbarengan dengan keputusan mengisolasi Wuhan dan kota-kota sekitarnya.
Melansir The New York Times, rilis yang keluar pada 23 Januari lalu tersebut mengungkapkan profil korban meninggal virus corona Wuhan lebih jelas dari sebelumnya.
Dari 17 korban meninggal yang hanya diidentifikasikan dengan nama belakang, sebanyak 13 orang adalah pria dan empat lainnya perempuan.
Korban yang paling muda adalah seorang wanita bernama Yin berusia 48 tahun. Dia meninggal pada 20 Januari, sebulan setelah gejalanya pertama kali muncul.
Sementara korban meninggal yang paling tua adalah dua pria berusia 89 tahun yang meninggal pada 18 Januari dan 19 Januari. Median usia korban yang meninggal 75 tahun.
Baca: 243 WNI Terjebak di Kota Wuhan di Tengah Meluasnya Penyebaran Virus Corona
Mayoritas korban meninggal akibat virus corona baru tersebut memiliki penyakit penyerta. Misalnya, sirosis hati, hipertensi, diabetes, dan parkinson.
Baca: KPK Pulangkan Jaksa yang Pernah Periksa Firli Bahuri ke Kejagung
Rilis dari pemerintah China juga mengungkapkan, kebanyakan korban datang ke rumahsakit karena mengalami demam dan batuk-batuk. Mayoritas sempat menjalani perawatan di rumahsakit selama seminggu, beberapa bahkan selama sebulan.
Baca: Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Rekaman CCTV Bandara Soal Kepulangan Harun Masiku
Namun, ada dua korban yang meninggal dalam waktu empat hari setelah dirawat di rumahsakit.
Walaupun menunjukkan gambaran yang mengerikan, detail yang baru terungkap ini juga memberikan titik cerah bagi para pakar medis. Sejauh ini, penyakit akibat virus corona baru tampak tidak membunuh orang-orang yang berusia muda dan sehat.
W. Ian Lipkin, epidemiologi di Columbia University yang menjadi penasihat Pemerintah China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat wabah SARS, adalah salah satu yang menemukan tanda-tanda positif dari rilis China tersebut.
Dia menulis kepada New York Times, itu merupakan tanda yang cukup menenangkan. Sebab, mayoritas kasus yang fatal adalah orang-orang tua dan memiliki penyakit kronis yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit menular.
Penulis: Shierine Wangsa Wibawa
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Terungkap, Profil Orang yang Rentan Meninggal akibat Virus Corona Wuhan