Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pahitnya Pare Mirip Rasa Obat, Benarkah Bisa Sembuhkan Kanker?

Banyak mitos-mitos yang beredar tentang cara pengobatan penyakit kanker terutama terkait makanan yang bisa menjadi obat.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pahitnya Pare Mirip Rasa Obat, Benarkah Bisa Sembuhkan Kanker?
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Ikhwan Rinaldi, Sp. PD-KHOM saat ditemui di acara diskusi penanganan kanker di Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Banyak mitos-mitos yang beredar tentang cara pengobatan penyakit kanker terutama terkait makanan yang bisa menjadi obat.

Mengonsumsi sayur pare termasuk mitos yang banyak beredar di masyakarat untuk menangani kanker.




Rasa pare yang pahit disamakan dengan rasa obat yang juga pahit sehingga diangap bisa menyembuhkan.

Lalu bagaimana dari sisi medisnya, benarkah pare bisa menyembuhkan kanker?

Ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Ikhwan Rinaldi, Sp. PD-KHOM menegaskan tidak semua yang pahit bisa disebut obat.

Baca: 10 Manfaat Minum Air Kunyit Setiap Pagi Bagi Kesehatan, Anti Kanker Hingga Meredakan Radang Sendi

Baca: Denada Tak Sanggup Dengar Rintihan Buah Hatinya

“Katanya segala yang pahit adalah obat, pare itu yang paling pahit sehingga disebut obat. Bukan gitu menentukan sebagai obat. Enggak mudah lho!” ucap dr. Ikhwan saat ditemui di acara diskusi penanganan kanker di Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).

BERITA TERKAIT

Kemudian memperhatikan sifat sel kanker yang hidup yang berisiko jika diobati dengan sesuatu yang belum pasti.

Baca: Sederet Manfaat Paprika untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Mencegah Risiko Terjadinya Kanker

“Kanker itu sel hidup, bernyawa, seolah-olah jadi bisa tumbuh, bisa pergi kemana-mana, apakah rasional melakukan pengobatan untuk sesuatu yang hidup dengan sesuatu yang belum pasti?,” kata dr. Ikhwan.

Dokter pun tidak bisa menjamin jika pengobatan medis bisa digabungkan dengan pengobatan bisa langsung menyembuhkan.

“Orang boleh saja dualisme kemoterapi sambil pengobatan lain, tapi apakah menjamin kalau dia kemo terus pakai obat lain siapa yang bisa menyatakan sembuh. Kalau sembuh siapa yang dibilang karena obat atau kemo?,” ungkap dr. Ikhwan.

Untuk proses penyembuhan kanker secara medik dibagi menjadi dua yakni pengobatan lokal dan sistemik.

Pengobatan lokal yakni radiasi dan operasi, sedangkan pengobatan sistemik adalah pengobatan memasukkan obat ke dalam tubuh dengan cara ditelan, disuntik contohnya yakni kemoterapi atau imunoterapi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas