Efektifkah Konsumi Suplemen untuk Tangkal Virus Corona? Ahli Gizi Ungkap Fakta Lain
Selain masker dan penerapan pola hidup bersih dan sehat, banyak orang yang mulai mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh untuk menangkal virus corona.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban virus corona jenis baru atau dikenal Novel coronavirus terus bertambah.
Tercatat, hingga Jumat (7/2/2020), korban virus corona yang meninggal dunia sudah mencapai 638 orang. Sementara, ada sebanyak 31.480 kasus terinfeksi di seluruh dunia.
Berangkat dari hal ini, masyarakat melakukan berbagai cara untuk melindungi diri agar tidak tertular penyakit mematikan yang disebut bermula di Kota Wuhan, China ini.
Selain penggunaan masker dan penerapan pola hidup bersih dan sehat, banyak orang yang mulai mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh untuk menangkal virus corona.
Adapun informasi tersebut ramai di media sosial Twitter pada Jumat (7/2/2020).
Manusia sehat tidak butuh suplemen
Menanggapi hal ini, Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum mengungkapkan, dirinya tidak setuju apabila tindakan pencegahan virus corona dilakukan dengan cara mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh.
"Orang sehat tidak butuh suplemen," ujarnya saat seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Menurutnya, percuma jika seseorang menjaga daya tahan tubuh dengan suplemen sementara ia masih mengonsumsi pangan ultraproses yang sudah menjadi candu.
Makanan ultraproses merupakan makanan yang diolah sedemikian rupa agar lebih diminati oleh konsumen dengan proses yang lebih panjang.
Agar menarik bagi konsumen, makanan ini diberi rasa buatan, warna buatan, pemanis tambahan, penstabil, dan zat aditif lain untuk membuatnya terasa seperti makanan yang sesungguhnya (real food).
Baca: Karena Antibodi Bagus, 1.540 Orang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Tapi Bisa Kambuh Lagi
Baca: Jumlah Korban Terinfeksi Virus Corona di Jepang Capai 86 Orang
Ia mengungkapkan, langkah-langkah untuk menjaga diri dari virus corona dengan menjaga daya tahan tubuh dari makan makanan bergizi, seperti sayur dan buah dengan rutin.
"Makan sayur dan buah bukan cuma pas ingat saja. Biasakan tiap kali makan ada. Sarapan, makan siang, makan malam. Pilih makanan yang segar, kita tidak berususan dengan serat, kali ini butuh antioksidannya," imbuh Tan.
Sinar matahari
Selain itu, Tan juga mengimbau masyarakat agar dibiasakan terkena sinar matahari.
Upayakan sinar matahari masuk ke rumah dan rajin berbersih rumah.